Tender Alat Tanding PON Dicurigai Dikorupsi

Tender Alat Tanding PON Dicurigai Dikorupsi
Tender Alat Tanding PON Dicurigai Dikorupsi
KENDARI - Beragam masalah diajang Pekan Olahraga Nasional (PON) menjadi keluhan atlet. Salah satunya, pengadaan peralatan tanding kontingen Sultra. Sebab proses tender yang dilakukan oleh panitia lelang tidak berjalan sesuai mekanisme. Padahal, anggarannya telah diporsikan Rp 1,5 milyar. Bahkan, peralatan Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) sama sekali tidak dinikmati oleh 14 cabor.

   

Beberapa cabor PON mulai angkat bicara soal peralatan. Pelatih Sepakbola Sultra Akbar menegaskan, keberadaan peralatan sangat terlambat dan jauh dari apa yang diharapkan jika mengandalkan KONI. Bahkan, mulai dari bola kaki, baju kaos semua standar. Yang lebih aneh, peralatan gawang tidak dipenuhi oleh pemenang tender. Dan tas kontingen yang diadakan jauh berbeda dengan daerah lain.

   

"Siapa pemenangnya dan bagaimana prosesnya kami tidak tahu. Yang jelas, bicara peralatan jauh dari apa yang kita harapkan. Dan yang lebih memiriskan, soal alat tanding Pelatda itu, tidak dinikmati. Nah, bagaimana mungkin kita akan berprestasi kalau seperti itu kinerja adari KONI,"ujarnya.

   

Pelatih Karate Guntur menjelaskan, jika berbicara standar nasional pengadaan peralatan oleh pemenang tender hanya baju Karate. Peralatan lain, yang menjadi kebutuhan utama jauh dari apa yang diinginkan bahkan tidak sesuai. Misalnya sabuk, body protecktor seharusnya masing-masing empat hanya dua yang diakomodir.

   

KENDARI - Beragam masalah diajang Pekan Olahraga Nasional (PON) menjadi keluhan atlet. Salah satunya, pengadaan peralatan tanding kontingen Sultra.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News