Terharu, Butet Pamit

Terharu, Butet Pamit
Liliyana Natsir alias Butet. Foto: Badminton Indonesia

jpnn.com, JAKARTA - Seisi Istora Senayan, Jakarta, Minggu (27/1) kemarin terharu mengantar akhir perjalanan karier seorang Liliyana Natsir alias Butet.

Legenda hidup bulutangkis Indonesia ini memutuskan untuk gantung raket dan berpamitan di hadapan puluhan ribu pasang mata yang memadati Istora dalam acara Liliyana Natsir’s Farewell Event, sebelum final Daihatsu Indonesia Masters 2019 BWF World Tour Super 500, Minggu (27/1).

Saat berpamitan, Liliyana tak kuasa menahan haru dan perlahan menitikkan air mata. Sebab, di usianya yang menginjak 33 tahun, Butet demikian akrab disapa, telah mendedikasikan dirinya bulutangkis selama kurang lebih 24 tahun lamanya.

Terharu, Butet Pamit

Sederet prestasi membanggakan telah berhasil dipersembahkan Butet untuk Indonesia. Mulai dari empat kali juara dunia (2005, 2007, 2013 dan 2017), puluhan gelar turnamen terbuka, hat-trick All England (2012, 2013 dan 2014), empat gelar SEA Games (2005, 2007, 2009 dan 2011) hingga medali emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016.

“Hari ini adalah hari yang berat buat saya. Minggu, 27 Januari 2019, saya menyatakan pensiun sebagai atlet bulutangkis. Dunia ini yang membesarkan nama saya. Saya tidak pergi menjauh, tapi memberikan kesempatan kepada adik-adik saya untuk menjadi pemenang baru,” kata Butet.

“Saya juga ingin menyampaikan pesan motivasi kepada adik-adik saya para pemain muda. Kekalahan itu tidak memalukan, yang memalukan itu menyerah,” tuturnya.

Di penghujung acara Liliyana Natsir’s Farewell Event, Butet mengitari Istora seraya menyapa dan mengungkapkan rasa terima kasih kepada seluruh pendukungnya. (db/jpnn)


Sederet prestasi membanggakan telah berhasil dipersembahkan Butet untuk Indonesia.


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News