Terulang Lagi, AS dan Korut Saling Ancam Gunakan Nuklir
jpnn.com, PYONGYANG - Kesepakatan denuklirisasi antara Korea Utara (Korut) dan Amerika Serikat (AS) berada di ujung tanduk. Pyongyang, rupanya, enggan melanjutkan pembicaraan dengan Washington. Mereka bahkan mengancam kembali menguji coba misil dan senjata nuklir. Penyebabnya, kegagalan pertemuan di Hanoi, Vietnam, pada akhir Februari lalu.
''Kami tidak berniat menyerah pada tuntutan AS (di Vietnam) maupun terlibat dalam negosiasi semacam ini,'' ujar Wakil Menteri Luar Negeri Korut Choe Son-hui sebagaimana dikutip TASS, Jumat (15/3).
Choe menegaskan, Korut tidak pernah meminta semua sanksi dicabut seperti yang dipaparkan Presiden AS Donald Trump. Mereka hanya meminta lima sanksi ekonomi yang membelit Korut dicabut. Sebagai gantinya, ketika itu Pemimpin Tertinggi Korut Kim Jong-un menawarkan untuk menghancurkan kompleks nuklir Yongbyon. Itulah kompleks nuklir terbesar milik Pyongyang.
''Yang jelas, kali ini AS telah membuang kesempatan emas,'' tegas Choe. Menurut dia, sikap AS yang seperti gangster membuat situasi kian sulit.
Keputusan Korut belum final. Dalam waktu dekat, Jong-un membuat pernyataan resmi tentang kelanjutan kesepakatan denuklirisasi dengan AS. Tentu sikap Pyongyang bisa berubah jika AS melunak.
Meski kesepakatan AS-Korut terancam kandas, Choe memastikan bahwa hubungan personal antara Trump dan Jong-un masih baik. Pernyataan Choe itu langsung menuai reaksi dari banyak pihak. Para pakar menilai bahwa Korut sedang mengultimatum AS.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Rusia berharap dialog antara Korut dan AS tetap dilanjutkan. Begitu pun Korsel. Seoul sangat berharap perbedaan antara Pyongyang dan Washington bisa dijembatani dan diselesaikan. Dengan begitu, proyek Korut-Korsel bisa terealisasi.
''Kami tak bisa menilai situasi saat ini hanya berdasar pernyataan Wamenlu Choe Son-hui. Kami sedang mengamati situasinya.'' Bunyi pernyataan istana kepresidenan Blue House.
Kesepakatan denuklirisasi antara Korea Utara (Korut) dan Amerika Serikat (AS) berada di ujung tanduk. Perang nuklir kembali jadi probabilita
- DBL Camp 2024 Hadir di Jakarta, Ratusan Pelajar Berebut 12 Tiket ke Amerika Serikat
- Belanja Militer Dunia Nyaris Tembus Rp 40 Kuadriliun, 3 Negara Ini Paling Boros
- Kecewa Berat, Palestina Tinjau Ulang Hubungan dengan Amerika Serikat
- Fraksi PKS Kecewa AS Memveto Keanggotaan Penuh Palestina di PBB
- Indonesia: Tindakan Amerika Serikat Telah Mengkhianati Perdamaian
- Orang Utan Kalimantan Lahir di Kebun Binatang di Florida, Amerika Serikat