Terungkap, KPK Sodorkan Pil Koplo ke Saksi Korupsi agar Fly
"Setelah saya mencari tahu dan memeriksakan obat tersebut ke dokter, ternyata salah satu dari tiga jenis obat yang diberikan kepada saya oleh dokter di KPK mengandung diazepam dua miligram. Oleh karena itu pantaslah saya merasa fly sehingga tidak mampu untuk berfikir secara normal lagi untuk dimintai keterangan oleh penyidik," lanjut Mahdiana.
Mahdiana dalam surat itu juga meminta pimpinan KPK bisa menempatkan pemeriksa atau penyidik yang tidak memiliki konflik kepentingan atau rasa dendam terhadap suaminya.
"Saya memohon agar Bapak sebagai Pimpinan KPK dapat melakukan penggantian Tim Penyidik terkait hal tersebut di atas. Permohonan saya tersebut semata-mata karena saya yakin dan percaya bahwa cara-cara penyidikan yang telah saya alami adalah suatu ketidaklaziman yang dilakukan oleh KPK sehingga saya yakin Bapak sebagai Pimpinan KPK dapat memberikan keadilan kepada seluruh warga negara Indonesia dan khususnya kepada saya," tulisnya lagi.(ald/rmol/jpg)
Satu demi satu dugaan pelanggaran hukum yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) muncul ke publik. Dugaan tentang cara tak lazim yang dilakukan
Redaktur & Reporter : Antoni
- Sahroni Menilai Kortas Tipikor Polri Akan Jadi Era Baru Pemberantasan Korupsi
- Fahri Hamzah Mengaku 15 Tahun Diincar KPK, Novel Baswedan: Masih Saja Bohong
- Diberitakan Mencalonkan Diri Jadi Ketua KPK Pengganti Firli Bahuri, Novel Baswedan Bilang Begini
- Sebut Firli Penjahat Besar, Novel Baswedan Minta Polisi Proses TPPU
- Satgassus Polri Gencarkan Sosialisasi Antikorupsi kepada Pelaku Usaha di Papua
- Novel Dapat Informasi Kepala Daerah Jadi Korban Pemerasan Oknum KPK