Terungkap Sejumlah Fakta Menarik seputar Proyek Tol Malang - Pandaan

Terungkap Sejumlah Fakta Menarik seputar Proyek Tol Malang - Pandaan
Tol Malang - Pandaan. Foto: Galih Cokro/Jawa Pos

jpnn.com, MALANG - Beberapa fakta terkait proyek Tol Malang – Pandaan alias Mapan terungkap dalam One Day Seminar yang digelar Jawa Pos Radar Malang kerja bareng Universitas Brawijaya (UB) Selasa lalu (23/4). Mulai kesiapan beroperasi sebelum Lebaran, utang PT Jasa Marga Pandaan–Malang sebagai salah satu investor, hingga kemungkinan tarif yang ditetapkan.

--

KEBERADAAN tol Mapan sepertinya akan dinikmati warga Malang Raya dalam waktu dekat ini. Termasuk saat mudik Lebaran, bisa jadi tidak akan dipusingkan dengan kemacetan di jalur Lawang–Singosari. Sebab, Direktur Utama (Dirut) PT Jasa Marga Pandaan–Malang Agus Purnomo mengupayakan tol yang menghabiskan anggaran Rp 9,1 triliun itu bisa dioperasikan sebelum Lebaran.

”Mengacu perencanaan, target pengoperasiannya November 2019. Tapi, kami upayakan percepatan. Mudah-mudahan seksi satu hingga seksi empat (Pandaan–Pakis), Mei sudah bisa beroperasi,” ujar Agus dalam pemaparannya di hadapan para pejabat, pengusaha, hingga akademisi yang menjadi peserta seminar bertajuk ”Tol Mapan: Solusi Baru, Harapan Baru, atau Masalah Baru?” di Guest House UB itu.

Selain Rektor UB Prof Dr Ir Nuhfil Hanani AR MS dan Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko, seminar itu juga dihadiri kepala organisasi perangkat daerah (OPD) tiga pemda di Malang Raya. Seperti dari Pemkot Batu, Pemkot Malang, dan Pemkab Malang.

Sedangkan dari kalangan pengusaha tampak Direktur Jatim Park (JTP) 3 Suryo Widodo, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Malang Eddy Wahyono, Wasekjen Realestat Indonesia (REI) Pusat Tri Wediyanto, Sekretaris REI Malang Imam Wahyudi Prasetyawan, Wakil Ketua REI Malang Ganif Trioko, perwakilan DPW Asosiasi Kelompok Usaha Rakyat Indonesia (Akurindo) Jatim, serta Ketua Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman (Apersi) Korwil Malang Doni Ganatha. Hadir pula Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Malang Azka Subhan dan Ketua Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) Malang Wiwi Suprihatno.

Agus menceritakan, sebenarnya proyek Tol Malang – Pandaan alias tol Mapan sudah dirancang sejak lama. Salah satu konsultannya adalah (alm) Mochammad Ibnu Rubianto, bupati Malang 2000–2002.

Tapi investor yang mempunyai lisensi, yakni Setiawan Djody, terkendala mengerjakan. Akibatnya, rencana pembangunan tol Mapan mangrak. Jadi, pembangunan diambil alih pemerintah. ”Pada 2016 dilaksanakan tender tol Mapan,” kata Agus.

Terungkap sejumlah faktar menarik seputar proyek Tol Malang – Pandaan alias Tol Mapan, dalam One Day Seminar yang digelar Jawa Pos Radar Malang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News