Tiket Pesawat Mahal, PHRI Menjerit

Tiket Pesawat Mahal, PHRI Menjerit
Bagasi Pesawat. ILUSTRASI. Foto: Pixabay.com

jpnn.com, BALIKPAPAN - Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Balikpapan Sahmal Ruhip mengatakan, Pemkot Balikpapan dan Pemprov Kalimantan Timur harus serius menggeliatkan sektor pariwisata jika ingin memiliki sumber pendapatan asli daerah (PAD) lain.

Menurut Sahmal, selama ini pemda belum banyak menunjukkan rencana kerja atau rancangan pembangunan pariwisata di Balikpapan.

“Pariwisata seperti apa yang mau ditampilkan di Balikpapan? Membangun infrastruktur untuk pariwisata juga tak semudah yang dipikirkan. Apa pariwisata yang bisa dijual di Balikpapan?” kata Sahmal, Minggu (17/2).

Menurut Sahmal, pada awal tahun ini bisnis hotel di Balikpapan mengalami kelesuan yang cukup signifikan karena berkurangnya wisatawan yang datang.

Harga tiket pesawat dan tarif bagasi yang cukup mahal juga memiliki pengaruh besar.

“Ini bisa dilihat dari beberapa kota besar ketika tanggal merah lalu. Dari info teman-teman tidak seramai hari libur biasanya,” ungkap Sahmal

Sahmal menilai, kenaikan harga tiket pesawat tidak hanya berimbas pada menurunnya okupansi penumpang, tetapi juga okupansi barang.

Pasalnya, pelaku usaha masih terbebani dengan tingginya bagasi yang dikenakan.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Balikpapan Sahmal Ruhip mengatakan, Pemkot Balikpapan dan Pemprov Kalimantan Timur harus serius menggeliatkan sektor pariwisata jika ingin memiliki sumber pendapatan asli daerah (PAD) lain.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News