Toko Asnar Milik Pribumi Pertama yang Mampu Bersaing Era Kolonial Belanda

Toko Asnar Milik Pribumi Pertama yang Mampu Bersaing Era Kolonial Belanda
BERTAHAN MELEWATI BERBAGAI ZAMAN: Toko Asnar yang berada di Jalan Kramat Gantung ini diperkirakan sudah buka sejak tahun 1880-an dan tetap eksis hingga kini. Foto: Ardiansyah Fajar/Radar Surabaya/JPNN.com

Pakar sejarah Universitas Airlangga, Purnawan Basundoro mengatakan, diperkirakan Toko Asnar berdiri sejak tahun 1880-an. Dimana saat itu menjadi pertama dan satusatunya toko milik pribumi atau bumi putera yang mampu eksis hingga kini.

“Toko Asnar sudah ada sejak masa kolonial. Ini satu-satunya orang bumi putera yang mau dan mampu bersaing di masa itu,” ujarnya kepada Radar Surabaya (Jawa Pos Group).

Padahal, pada masa kolonial sangat sulit dan kecil sekali ruang untuk orang pribumi memiliki usaha.

Pada masa itu kebanyakan pribumi hanya sebagai buruh atau pekerja, tak ada yang punya usaha, apalagi sekelas toko.

Sebab, pada masa itu mayoritas perdagangan di kuasai oleh orang Belanda, Tionghoa dan Jepang.

Karena orang pribumi memang dibatasi da nada larangan atau batasan-batasan yang mengatur sepak terjang pribumi agar jangan sampai menyamai bangsa Belanda.

“Toko Asnar itu miliknya orang Gresik bernama Haji Asnar. Dia merupakan pengusaha kelas menengah yang sangat eksis,” ucapnya.

Di tengah perkembangan Surabaya yang pesat, khususnya dibidang perdagangan dan modernisasi kota, Toko Asnar masih eksis dan tetap mampu bertahan. (**)


Kota Pahlawan memanglah menyimpan banyak sejarah. Beberapa sejarah Kota Surabaya, Jawa Timur tersebut terselip di bangunan-bangunan kuno yang ada


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News