Transaksi Nontunai Untungkan Perusahaan Telekomunikasi

Transaksi Nontunai Untungkan Perusahaan Telekomunikasi
TRANSAKSI NON-TUNAI: Romli (kanan), salah satu pedagang di Pasar Gedangan, Sidoarjo, membayar retribusi pasar menggunakan T-Cash dengan dibantu pegawai operator Telkomsel, Jumat (7/7). Foto Andy Satria/Radar Surabaya/JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Program transaksi nontunai yang digagas oleh Bank Indonesia (BI) dirasakan menguntungkan perusahaan telekomunikasi, salah satunya Telkomsel.

Perusahaan pelat merah itu menargetkan peningkatan T-cash sekitar Rp 5 juta di Jawa, Bali, dan Nusra sedangkan target nasional sebesar Rp 15 juta sampai dengan akhir tahun 2017 ini.

Saat ini penggunaan T-cash di Jatim, bali, dan Nusra baru sekitar Rp 1,5 juta.

General Manager PT Telkomsel Jawa, Bali, Nusa Tenggara mengatakan untuk mencapai target itu, Telkomsel tidak hanya melakukan pelayanan ke pasar dan ritel modern, namun juga ekspansi ke pasar tradisional.

“Kami optimistis mencapai target. Makanya, kami siasati dengan kerja sama dengan komunitas-komunitas yang besar seperti di pasar tradisional,” jelas Zulfikar seperti yang dilansir Radar Surabaya (Jawa Pos Group), Sabtu (8/7).

Salah satunya, lanjut dia, yakni di Pasar Gedangan yang sudah ada 700 kios menggunakan T-cash.

Ditargetkan, pada bulan Agustus maupun September akan ekspansi ke berbagai pasar tradisional untuk penarikan retribusi pasar online.

“Lalu kami juga berencana akan mengembangkan penerapan online untuk pajak yang lain, seperti pajak rumah makan dan lainlain. Ke depan kami sedang jajaki semuanya,” ujar dia.

Program transaksi nontunai yang digagas oleh Bank Indonesia (BI) dirasakan menguntungkan perusahaan telekomunikasi, salah satunya Telkomsel.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News