Trump Bilang Ada Aksi Teroris di Swedia, Hot Dog Jatuh?

Trump Bilang Ada Aksi Teroris di Swedia, Hot Dog Jatuh?
Donald Trump. Foto: AFP

jpnn.com - jpnn.com -Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membuat blunder, Sabtu (18/2) waktu setempat. Pengganti Barack Obama itu menyebut Swedia sebagai salah satu contoh negara yang menjadi sasaran teroris, karena terlalu ramah terhadap pengungsi dan imigran.

Padahal, tidak ada teror di negara Skandinavia di wilayah utara Eropa tersebut. "Kami menghubungi (Departemen Luar Negeri, Red) AS untuk mencari tahu apa yang dimaksud (Trump) sekaligus meminta penjelasan dari mereka,’’ kata Catarina Axelsson, jubir Kementerian Luar Negeri Swedia.

Dalam pidatonya di Kota Melbourne, Brevard County, Negara Bagian Florida, Trump menyatakan bahwa teror di Swedia baru saja terjadi. Yakni, pada Jumat malam (17/2).

Merasa tidak ada insiden seperti yang Trump maksudkan, Swedia pun lantas angkat bicara. Selain Kementerian Luar Negeri, Menteri Ketenagakerjaan Ylva Johansson langsung mengontak Washington.

Dia meminta Trump menjelaskan maksud kata-katanya yang langsung tersiar ke seluruh penjuru dunia pada akhir pekan lalu itu. ’’Hanya jawaban (Trump, Red) yang bisa membuat semuanya jelas,’’ ungkapnya.

Sabtu lalu, dalam kampanye Make America Great Again di salah satu negara bagian terpanas AS tersebut, Trump membela kebijakan imigrasinya yang kontroversial. Dia menegaskan, pengetatan perbatasan dan seleksi imigran merupakan dua mekanisme wajib untuk menyelamatkan AS dari teroris. Sebab, dia tidak mau AS menjadi sasaran teroris seperti beberapa negara di Eropa.

’’Anda semua tahu apa yang terjadi di Jerman. Anda juga tahu apa semalam (Jumat malam, Red) terjadi di Swedia. Swedia, apa Anda percaya? Swedia. Mereka menampung terlalu banyak (pengungsi, Red). Mereka pun langsung mendapatkan masalah yang tidak pernah mereka bayangkan sebelumnya,’’ paparnya dengan penuh percaya diri.

Dalam kalimatnya, Trump tiga kali menyebut Swedia. Hal itu menunjukkan bahwa dia memang yakin terjadi aksi teror di negara tersebut. Dia lantas menyebut tiga kota di Eropa yang menjadi sasaran aksi teror baru-baru ini. Yakni, Kota Brussels di Belgia dan Kota Nice serta Kota Paris di Prancis. Mengenai tiga kota itu, taipan 70 tahun tersebut benar. Tapi, tentang Swedia, dia salah besar.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membuat blunder, Sabtu (18/2) waktu setempat. Pengganti Barack Obama itu menyebut Swedia sebagai salah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News