TTP Guru Lima Bulan Belum Cair, Kadisdik Malah Salahkan Juknis
jpnn.com, MEDAN - Guru pegawai negeri sipil (PNS) nonsertifikasi di Medan, Sumatera Utara (Sumut) sudah lima bulan belum menerima tunjangan tambahan penghasilan (TTP).
Sayangnya, Dinas Pendidikan Sumatera Utara (Disdik Sumut) ogah disalahkan soal keterlambatan pencairan tunjangan tersebut.
Kepala Disdik Sumut Arsyad Lubis mengaku, TTP tersebut sedang dalam proses. Saat ini sudah mau tahap final (selesai).
Dia menjelaskan, bagi guru PNS yang non sertifikasi memang ada tambahan penghasilan. Tunjangan itu bukan setiap bulan tetapi per triwulan. Jumlah yang diterima bukan Rp1,2 juta, melainkan Rp250 ribu per orang.
Namun, lanjutnya, yang menjadi persoalan persyaratannya harus mendapat SK Kepala Disdik Sumut. Untuk membuat SK tersebut harus mengikuti Petunjuk Teknis (Juknis) dari kementerian (Kemendikbud). Juknis itu baru keluar pada akhir April lalu.
“Kita sedang memproses dan meminta data-datanya. Siapa namanya, nomor rekening, mata pelajaran apa, berapa jam dia mengajar per bulan dan lain sebagainya. Setelah itu, barulah dibuat SK dan selanjutnya dicairkan,” katanya kepada pojoksatu (Jawa Pos Group), Selasa (23/5).
Menurut Arsyad, pencairan TTP tersebut bukan terlambat. Hal ini sama juga seperti dana BOS menunggu Juknis yang terlambat dan mengalami perubahan. Untuk itu, kepada para guru PNS non sertifikasi dimohon bersabar dan tidak resah. Sebab, tak lama lagi akan segera dicairkan.
“Enggak ada yang diperlambat, karena memang Juknisnya baru keluar April lalu. Jadi, tidak ada masalah dan uangnya juga sudah ada,” akunya.
Guru pegawai negeri sipil (PNS) nonsertifikasi di Medan, Sumatera Utara (Sumut) sudah lima bulan belum menerima tunjangan tambahan penghasilan (TTP).
- Polisi Tangkapi Juru Parkir Liar di Medan, Ada Uang Tunai Sebanyak Ini
- Guru Honorer Negeri Minta Diprioritaskan di Seleksi PPPK 2024, Jangan Benturkan dengan P1 Swasta
- Formasi CPNS dan PPPK 2024 Kemenag Terbanyak Guru, Peluang Honorer Besar
- Wisatawan asal Prancis di Karo Jadi Korban Perampokan, Begini Kronologinya
- Disingkirkan PPPK P1 Swasta, Guru Honorer Negeri Terus Melawan
- Tingkatkan Kualitas Guru, Disdik Sorsel Menyiapkan Anggaran Rp 300 Juta