Uji Coba Baju Tahan Api Milik PMK Surabaya

jpnn.com, SURABAYA - Lebih dari 90 petugas pemadam kebakaran (PMK) Kota Surabaya kemarin (28/8) melakukan latihan bersama. Tujuannya untuk tidak lupa standar operasional penggunaan baju tahan api. Di kantor PMK Unit V, mereka melangsungkan simulasi penyelamatan korban yang terjebak kobaran api. Petugas yang mengevakuasi harus mengenakan thermal radiation heat resistant atau baju tahan api seberat 20 kilogram yang dilengkapi tabung oksigen.

Salah satunya adalah Eko Wicaksono, seorang petugas PMK dari pos Terminal Osowilangon. ''Siap komandan,'' ucapnya sebelum memakai pakaian tersebut. Dengan telaten, para instruktur memakaikan setelan berwarna keperakan tersebut. Tabung oksigen serta alat bantu pernapasan tidak boleh luput dari pengawasan dan pengecekan. 

Pakaian khusus itu terdiri atas beberapa bagian. Di antaranya, rompi, helm, celana, bot, dan sarung tangan. Setelah semua terpasang, instruktur memastikan Eko bisa melihat dengan jelas. Petugas yang lain menyiapkan lintasan sepanjang 2 meter. Bensin diguyurkan ke goni yang sudah dicantolkan di tengah lintasan, lantas disulut. Saat api sudah membubung tinggi, Eko diminta melewati lintasan tersebut. 

''Pandangan saya tadi agak terganggu,'' katanya setelah melepas baju yang bisa menahan panas hingga 2.000 derajat Celsius tersebut. Dia tidak merasa kepanasan blas. Padahal, tubuhnya dijilati si jago merah. ''Rasanya cuma berat dan hangat,'' ungkapnya, lalu mengatur napas. Eko kemudian minta izin istirahat karena kelelahan.

Denny Irfandi, kepala seksi peningkatan kapasitas aparatur dan peran serta masyarakat Dinas PMK Surabaya, menyatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari program refreshing. Dalam latihan itu, petugas dituntut memiliki fisik prima dan harus bisa bergerak meski mengenakan outfitsuperberat. Menurut Denny, baju seharga belasan juta rupiah itu dipakai saat kondisi tertentu. (omy/c14/any)