UNDP Hibahkan Rp 19 Miliar Untuk Pemantau Pemilu

UNDP Hibahkan Rp 19 Miliar Untuk Pemantau Pemilu
UNDP Hibahkan Rp 19 Miliar Untuk Pemantau Pemilu
JAKARTA – Lembaga swadaya masyarakat (LSM) saat ini tengah bersaing untuk mendapatkan dana segar. United Nation Development Program (UNDP) telah menganggarkan dana hibah USD 1,7 juta atau sekitar Rp 19 miliar kepada LSM yang ingin berpartisipasi sebagai pemantau Pemilu 2009.

 

Animo LSM untuk mendapatkan dana hibah itu sangat besar. Sejak pendaftaran dibuka akhir 2008, UNDP telah menerima sekitar 600 proposal. Sector Manager Election UNDP Deddy Sitorus menyatakan, dari hasil seleksi saat ini, panitia telah memeras ratusan proposal itu menjadi puluhan saja. "Setelah melalui seleksi, kami memilih 84 proposal untuk diseleksi lagi," kata Deddy setelah peluncuran iklan pemilu di KPU, Jakarta, Sabtu (7/2).

 

Dana hibah untuk LSM itu merupakan bantuan rutin lembaga bantuan PBB tersebut untuk mendukung pemilu di Indonesia. Sejak Pemilu 2004, UNDP telah meluncurkan program yang sama. Dana hibah untuk Pemilu 2009 jauh lebih kecil dibandingkan dengan Pemilu 2004. Lima tahun lalu UNDP mengucurkan dana hibah lebih dari USD 10 juta. "Jumlah pendonor untuk pemilu kali ini jauh lebih sedikit," kata dia.

 

Karena itu, mau tidak mau, jumlah LSM yang diseleksi harus diperkecil. Deddy mengatakan, dengan jumlah yang semakin minim, seleksi semakin diperketat. Panitia seleksi tengah memilah-milah proposal LSM mana yang memiliki program relevan. Dalam arti, semua program itu bisa dilakukan dalam tempo pemilu yang singkat. "Kami juga memeriksa jumlah jaringan mereka (LSM). Itu penting sebagai tolok ukur kapasitas mereka," jelasnya.

 

JAKARTA – Lembaga swadaya masyarakat (LSM) saat ini tengah bersaing untuk mendapatkan dana segar. United Nation Development Program (UNDP)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News