Untung Ada Kupat Tahu Doclang 405 di Jembatan Merah

Untung Ada Kupat Tahu Doclang 405 di Jembatan Merah
Kupat Tahu Doclang 405 jadi legenda di Kota Bogor. Foto: dari Radar Bogor

jpnn.com, BOGOR - Buat masyarakat Bogor, makanan doclang sudah tak asing lagi. Makanan khas yang terdiri dari irisan lontong ukuran besar, lalu ada kentang, tahu, kerupuk dan telur rebus. Seiring waktu, doclang tak lagi seperti dulu. Makanan rakyat ini mulai tergerus zaman, susah dicari.

Untung ada Kupat Tahu Doclang 405 di Jembatan Merah Kota Bogor, milik Firdaos. Nama itu bak jadi legenda. Aos, sapaan karibnya, memulai jualan doclang pada 2002 silam.

Dia bercerita, sebelum menjual doclang, dia sempat membuka warung rokok di tempat yang sama.

Aos mengaku, awal mula menjual doclang karena memang makanan legenda ini harus dilestarikan. Lalu, dia pun belajar membuat doclang bersama sang istri.

Sudah 14 tahun berjualan doclang, terhitung 2002 sampai 2016 silam. Setelah itu, Aos tidak menjajakan doclang yang berada di sekitar Jembatan Merah lagi.

“Saya sudah tidak berjualan lagi sejak 2016. Saat ini yang menjajakan doclang anak pertama, adik, dan keponakan,” ujarnya kepada Radar Bogor saat ditemui di kediamannya di Jalan Gunung Batu, Gang Kosasih RT 01/01, Kota Bogor.

Dia mengaku, selama ini dia sendiri yang meracik semua bahan bumbu untuk jualannya, agar terus menjaga rasa dan kualitas doclang miliknya.

“Sekarang fokus masak bahan-bahan doclang di rumah. Jadi, anak pertama dan adik saya secara bergantian yang menjaga dagangan,” kata ayah empat orang anak ini.

Aos berjualan doclang dari 2002 sampai 2016 silam. Kini, dia menyerahkan kepada anak, adik dan keponakan meneruskan usaha.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News