Usai Panen Raya, Harga Gabah di Kudus Turun

Usai Panen Raya, Harga Gabah di Kudus Turun
Panen raya di Kudus. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, KUDUS - Harga Gabah Kering Panen (GKP) di Kudus turun sekitar Rp800 setelah panen raya pada Januari 2018.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus Catur Sulistyanto Ssos, MM, mengungkapkan, lokasi panen padi tersebut berada di atas lahan seluas 516 hektare (ha) di Desa Berugenjang, Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus.

"Harga GKP awal Januari Rp6.000-Rp6.300 per kg, namun sekarang turun menjadi Rp5.900 per kg (pakai combine), kalau manual Rp5.500 per kg. Ya turun sekitar Rp800 per kg lah," kata Catur dalam keterangan tertulisnya, Selasa (23/1).

Menurut Catur, panen padi di Kabupaten Kudus didominasi varietas Ciherang dan IR64 dengan produktivitas 7-8 ton per ha. Panen Januari seluas 1.730 ha setara 6.228 ton beras, Februari 7.163 ha setara 25.780 ton beras, serta Maret 2.293 ha setara 8.251 ton beras.

Catur menambahkan, bila dibandingkan dibandingkan dengan konsumsi penduduk ‎841.499 jiwa, dibutuhkan 6.513 ton beras per bulan. Sehingga Februari surplus 19.267 ton beras dan Maret surplus 1738 ton. “Ini bukan ilusi panen, harga gabah mulai turun,” ungkapnya. 

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah Ir. Yuni Astuti mengatakan, panen padi Provinsi Jawa Tengah Januari 2018 seluas 109 ribu hektar, Februari 2018 seluas 329 ribu hektar dan Maret seluas 293,6 ribu hektar.

Produksi Januari adalah 613 ribu ton GKG setara 370 ribu ton beras, Februari 1,92 juta ton GKJG setara beras 1,16 juta ton beras, dan Maret 1,73 juta ton GKG setara 1,05 juta ton beras.

Untuk konsumsi beras penduduk Jawa Tengah sebanyak 34,49 juta jiwa adalah 267 ribu ton beras per bulan. Sehingga Januari terjadi surplus beras 102 ribu ton, Februari surplus 891 ribu ton, dan Maret surplus 778 ribu ton beras.

Harga Gabah Kering Panen (GKP) di Kudus turun sekitar Rp800 setelah panen raya pada Januari 2018.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News