Wabup Kebumen dan Nahdiyin Deklarasi Tolak People Power 22 Mei 2019

Wabup Kebumen dan Nahdiyin Deklarasi Tolak People Power 22 Mei 2019
Deklarasi penolakan gerakan people power 22 Mei 2019 di Kebumen. Foto: Istimewa

jpnn.com, KEBUMEN - Wakil Bupati Kebumen Arif Sugiyanto mengimbau seluruh komponen masyarakat untuk tidak ikut dalam gerakan people power atau kedaulatan rakyat yang rencanannya digelar Rabu 22 Mei 2019.

"Saya percaya dengan ormas Islam yang ada di Kebumen, bisa menjaga situasi aman. Saya juga yakin people power tidak akan terjadi di Kebumen dan berharap tidak satu pun warga yang ikut people power," ungkapnya seperti keterangan tertulis yang diterima redaksi, Senin (20/5).

Arif mengungkap hal tersebut saat Buka Bersama dan Tasyakuran bersama Nahdlatul Ulama Kebumen di Rumah Dinas Wabup, Sabtu (18/5).

Pada kesempatan itu, warga nahdiyin Kebumen dengan dipimpin Wabup Arif yang juga Bendahara Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kebumen mendeklarasikan menolak gerakan people power.

Deklarasi juga turut diikuti para pengurus PCNU Kebumen dan MWC NU maupun jajaran rais syuriah PCNU Kebumen. "Kami menolak keras upaya pemecah belah bangsa yang sekarang sedang digaungkan dengan sebutan people power. Kami menolak," tutur Arif yang ditirukan seluruh hadirin.

(Bacalah: Intelijen Gagalkan Penyelundupan Senjata untuk 22 Mei 2019)

Wabup Arif menjelaskan kondisi pahit kejadian kerusuhan 1998 harusnya tidak perlu terjadi kembali. Pasalnya, kejadian itu sangat merugikan baik dari segi ekonomi, moral, tatanan dan keamanan di Indonesia. Terlebih, imbas kejadian kerusuhan 1998 juga terjadi di Kebumen.

"Mari hormati keputusan hasil pemilu. Siapa pun pemenangnya maka harus dihormati oleh semua pihak. Jangan sampai terpecah belah atas kondisi ini," imbuhnya.

Arif Sugiyanto mengimbau seluruh komponen masyarakat untuk tidak ikut dalam gerakan people power 22 Mei 2019.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News