Wapres JK Tegaskan Sekolah Lima Hari Dikaji Ulang Tidak Dibatalkan

Wapres JK Tegaskan Sekolah Lima Hari Dikaji Ulang Tidak Dibatalkan
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla saat meninjau lokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP) ledakan bom di Kampung Melayu, Jakarta, Kamis (25/5). Ilustrasi : Imam Husein/Jawa Pos

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan sekolah lima hari (full day school) yang menjadi program Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy hanya dikaji ulang, tidak dibatalkan.

Penegasan itu disampaikan wapres yang karib disapa JK usai menghadiri acara buka bersama Presiden Joko Widodo dengan anggota Polri di Stadion Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) Jakarta, Selasa (20/6).

Menurutnya, perlu dilakukan kajian ulang yang lebih komperehensif sebelum diterapkan.

"Semua langkah langkah yang melibatkan jutaan orang, seperti ini kan melibatkan 50 juta siswa seperti ini perlu pengkajian yang baik," kata JK.

JK pun menegaskan langkah pengkajian ulang yang dilakukan oleh presiden bukan berarti program yang ada didalamnya dihilangkan.

"Jadi dikaji dulu mana yang terbaik dan diambil cara-cara apa saja. Jadi perlu persiapan, baik persiapan muridnya, gurunya, keluarga, sekolah, makan dan masyarakatnya. Baru, tentu yang sudah siap sudah akan jalan, yang belum siap nanti dikaji," ujar JK.

Secara umum, JK mengakui jika program sekolah seharian penuh secara umum memiliki konsep yang baik. Namun hanya perlu menyesuaikan dengan kondisi saat ini dan membutuhkan perubahan yang perlahan, bukan drastis.

"Tapi ini kan fleksibel juga, tidak berarti 8 jam harus duduk di kelas. Nanti kita matangkan semuanya, menteri-menteri yang matangkan," ujar JK.

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan sekolah lima hari (full day school) yang menjadi program Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News