Warung Makan Esek-Esek, Tarif PSK Rp 300 Ribu sampai 2 Juta

Warung Makan Esek-Esek, Tarif PSK Rp 300 Ribu sampai 2 Juta
Warung makan di Paradiso yang diduga kuat memberikan layanan esek-esek. Foto: Denny/Cenderawasih Pos

jpnn.com, YAHUKIMO - Praktik prostitusi berkedok warung makan muncul di Distrik Dekai Kota, Kabupaten Yahukimo, Papua. Warung makan esek-esek ini menyediakan pekerja seks komersial atau PSK dengan tarif Rp 300.000 sampai 2 juta.

Warung makan dengan fasilitas esek-esek ini bermunculan di Jalan Paradiso dan Jalan Sosial Kali Bonto. Prostitusi ilegal ini sebenarnya sudah lama muncul di Yahukimo, bahkan masyarakat pernah melakukan aksi demo untuk mengusir PSK yang ada di sana.

Salah satu warga Jhonny Asso yang ditemui Cenderawasih Pos, mengakui bahwa praktik prostitusi di Dekai ini sudah lama ada. Menurutnya, saat mantan Bupati Yahukimo Ones Pahabol masih menjabat, sudah mengambil tindakan untuk memulangkan mereka.

Hanya saja, seiring dengan habisnya masa jabatannya dan pemerintahan pun terjadi pergantian, maka praktik prostitusi ini kembali menjamur. "Di Dekai ini ada dua tempat yang digunakan untuk praktik prostitusi seperti di Jalan Paradiso dan Jalan Sosial Kali Bonto yang berada di tengah pusat kota," ungkapnya.

Menurutnya, praktik prostitusi yang menjamur ini memang menjadi daya tarik dari sebagian masyarakat di Dekai. Tarif sekali transaksi ini dengan PSK yang ada di warung-warung makan ini sekitar Rp 300 ribu sampai Rp 500 ribu. Harga akan naik menjadi Rp 1,5 juta sampai Rp 2 juta, apabila pelanggannya menginap sehari.

"Jadi mereka menawarkan harga bervariasi tergantung dengan transaksi dengan calon pelanggannya, namun ironisnya meski hampir seluruh kabupaten ini mengetahui namun tidak ada tindakan dari pemerintah," katanya.

Praktik prostitusi ilegal di Dekai, kata Jhonny, biasanya setelah makan di warung makan. Pelanggan hidung belang ini bisa langsung menawar PSK yang diinginkan. Kalau PSK nya mau melayani dan harga sudah disepakati, maka bisa langsung bertransaksi.

Dari pantauan Cenderawasih Pos, pada pagi hari warung-warung makan ini terlihat seperti hanya warung makan biasa, tak terlihat adanya praktik prostitusi terselubung. Namun, ternyata sudah banyak warga yang mengetahui adanya penyalagunaan tempat usaha itu sebagai tempat prostitusi terselubung. (jo/tri)


Warung makan esek-esek. Dari depan terlihat seperti warung makan biasa.


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News