Waspada! Hujan Deras Hingga Akhir Februari
jpnn.com, MADIUN - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Madiun, Jatim, mengingatkan warga untuk waspada.
Ini menyusul data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang memperkirakan hujan dengan intensitas tinggi baru berhenti akhir Februari. Apalagi mengingat empat kelurahan di Kota Madiun rentan terendam luberan air.
‘’Awalnya hanya sampai akhir tahun, perkiraan ini diperpanjang setelah ada bencana Pacitan. Jadi, Madiun harus tetap waspada,” kata Kepala Pelaksana Penanggulangan Bencana BPBD Kota Madiun Agus Hariono.
Empat kelurahan di Kota Madiun berstatus rawan banjir karena dilewati anak sungai Bengawan Madiun. Meliputi Pilangbango, Tawangrejo, Kelun, dan Rejomulyo.
Banyaknya sampah yang menyumbat aliran sungai ditambah intensitas hujan dari wilayah Kare dan Wungu turut menjadi penyebab. ‘’Malam juga harus dilakukan pengecekan,” tegasnya.
Kawasan utara Kota Madiun yang meliputi empat kelurahan tersebut memang rawan banjir karena diapit sungai di kanan dan kirinya.
Ditambah air antre dari Kali Jeroan Balerejo hingga pintu 13 Bengawan Madiun tidak bisa segera dibuka. ‘’Karena air antre itu, Kota Madiun tergenang,’’ beber Agus.
Intensitas curah hujan di Madiun disebutnya belum ada peningkatan. Kelembaban Kota Madiun rata-rata 65—95 setiap harinya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Madiun mengimbau masyarakat tetap waspada dan peka terhadap potensi bencana yang mungkin terjadi.
- BRI Insurance Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir di Kudus dan Demak
- Cara Heru Budi Atasi Banjir Jakarta, Bangun Waduk hingga Pompa
- Jakarta Masih Rawan Banjir, PSI Nilai Heru Kurang Sat Set
- Turap Jebol dan Sebabkan Banjir, PSI Beri Pesan Penting untuk Heru
- Beda Keterangan dari Anak Buah, Heru Bantah Tanggul di HEK Jebol
- Tanggul Kali Hek Jebol, Jalan Raya Bogor Kramat Jati Terendam Banjir Setinggi 30 Cm