Waspada, Serangan Jantung Bisa Dipicu Karena Berita Hoaks

Waspada, Serangan Jantung Bisa Dipicu Karena Berita Hoaks
Ilustrasi serangan jantung. Foto: Pixabay

jpnn.com - Dewasa ini banyak sekali hoaks atau berita bohong yang beredar di masyarakat, terutama di portal media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter atau WhatsApp. Hal ini perlu diwaspadai. Karena ternyata hoaks bisa membahayakan kesehatan, mulai dari trauma psikologis hingga memicu serangan jantung.

Hoaks bisanya merupakan informasi yang sesungguhnya tidak benar, tetapi dibuat seolah-olah benar adanya. Kadang-kadang hoaks bisa berupa berita benar yang sudah lama diterbitkan namun diedarkan kembali pada momen yang berkaitan untuk membesar-besarkan kondisi yang tengah terjadi.

Hal ini yang biasanya membuat kesan bahwa berita lama yang disebarkan tersebut baru terjadi dan bisa menyesatkan orang yang tidak melakukan penelusuran terlebih dahulu. Kebanyakan hoaks berisi berita yang sensasional, seringkali membuat orang heboh, panik bahkan cemas.

Sering kali hoaks berupa ketegangan antar kelompok, tentang kejadian atau musibah yang menakutkan atau kesehatan. Misalnya saja mengenai isu bom yang akan menimpa suatu gedung di daerah tertentu atau akan ada tsunami yang menimpa suatu wilayah.

Karena bersifat meneror, hoaks nyatanya dapat memicu timbulnya berbagai jenis gangguan kesehatan. Oleh sebab itu, Anda harus lebih waspada setiap memperoleh informasi tertentu.

Dampak hoaks terhadap kesehatan

Memercayai berita atau informasi yang termasuk hoaks akan menyebabkan orang yang kerja, beraktivitas atau memiliki sanak keluarga yang tinggal di daerah yang diberitakan merasa takut dan cemas. Biasanya hal ini berkaitan dengan berita tentang bencana alam. Menurut dr. Sheldon G Sheps, kecemasan bisa meningkatkan tekanan darah.

Walau tekanan darah yang naik tidak bersifat permanen, kecemasan yang berlebihan bisa meningkatkan tekanan darah secara mendadak. Bila hal ini terjadi setiap hari (karena Anda menerima hoaks setiap hari), Anda bisa terkena serangan jantung karena kenaikan tekanan darah (hipertensi) yang mendadak.

Selain tekanan darah yang meningkat, pada serangan jantung juga dirasakan adanya sakit pada dada, jantung berdebar, detak jantung yang tidak seirama, sesak napas, terasa mau pingsan, dan rasa pusing.

Selain tekanan darah yang meningkat, pada serangan jantung juga dirasakan adanya sakit pada dada, jantung berdebar, detak jantung yang tidak seirama, sesak napas, terasa mau pingsan, dan rasa pusing.

Sumber klikdokter

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News