WhatsApp, Instagram dan Messenger Bakal Disatukan

WhatsApp, Instagram dan Messenger Bakal Disatukan
Ilustrasi. Foto: Ist.

jpnn.com, JAKARTA - Facebook berencana akan menyatukan layanan WhatsApp, Messenger dan Instagram sehingga pengguna ketika mengirim pesan tidak perlu lagi berpindah aplikasi.

Aplikasi layanan tersebut akan disatukan di bawah platform atau protokol pengiriman pesan tunggal. Dengan perubahan itu, pengguna bisa mengirim pesan dari salah satu sistem chat ke yang lain tanpa perlu meninggalkan aplikasi seperti WhatsApp.

Meskipun Facebook belum banyak membagikan informasi, tetapi aplikasi diyakini akan menyertakan enkripsi end-to-end yang memastikan hanya partisipan percakapan yang dapat melihat pesan yang dikirim.

Raksasa jejaring sosial itu berencana segera merampungkan pekerjaan ini pada akhir tahun 2019 atau awal 2020.

"Kami ingin membangun pengalaman pengiriman pesan terbaik yang kami bisa dan orang-orang ingin pengiriman pesan cepat, sederhana, andal dan pribadi. Kami sedang berupaya membuat lebih banyak produk perpesanan kami terenkripsi end-to-end dan mempertimbangkan cara untuk membuatnya lebih mudah menjangkau teman dan keluarga di seluruh jaringan," kata juru bicara Facebook dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Cnet, Sabtu (26/1).

Strategi ini juga menyoroti bagaimana CEO Facebook Mark Zuckerberg mengerahkan lebih banyak kontrol atas perusahaan hasil akusisi miliaran dolar. Facebook membeli WhatsApp seharga 19 miliar dolar AS pada 2014.

Sebelumnya pada 2012, Facebook lebih dulu membeli Instagram seharga USD 1 miliar. Ironisnya, sejumlah pendiri Instagram dan WhatsApp dikabarkan telah berselisih dengan bos Facebook dan memilih meninggalkan perusahaan.

Adapun jajaran petinggi yang meninggalkan perusahaan termasuk co-founder Instagram Kevin Systrom dan Mike Krieger,sementara di WhatApp Brian Acton dan Jan Koum serta co-founder Oculus Palmer Luckey dan Brendan Iribe. (mg9/jpnn)


Pengguna bisa mengirim pesan dari salah satu sistem chat ke yang lain tanpa perlu meninggalkan aplikasi seperti WhatsApp.


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News