Yakinlah, Politik Polisi dan TNI Hanya untuk Negara

Yakinlah, Politik Polisi dan TNI Hanya untuk Negara
Prajurit Kopassus mengikuti apel pasukan TNI-Polri pengamanan Natal, Tahun Baru dan Pilpres 2019 di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (30/11). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kapolri Jenderal Tito Karnavian menekankan bahwa politik anggota kepolisian dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) adalah untuk negara. Dan negara terdiri dari empat unsur, yakni pemerintah, rakyat, wilayah, dan pengakuan dari negara lain.

"Pemerintah, rakyat, teritorial dan pengakuan dari negara lain," kata Tito saat memberikan arahan dalam apel pasukan TNI-Polri pengamanan Natal, Tahun Baru dan Pilpres 2019 di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (30/11).

Tito melanjutkan, keempat unsur itu bisa diamankan bersama asalkan TNI dan Polri kompak. Sama halnya TNI-Polri harus mengamankan sejumlah agenda penting ke depan, di antaranya Natal, Tahun Baru dan Pemilu Serentak 2019.

"Saya merasa bahwa semua tantangan baik Natal, Tahun Baru, Pileg dan Pilpres dengan kekompakan ini semua, agenda ini akan kami lalui. Pileg dan Pilpres bukan menjadi momok yang menakutkan melainkan menjadi pesta demokrasi," kata Tito.

Yakinlah, Politik Polisi dan TNI Hanya untuk Negara

Tito menegaskan, Polri tidak bisa bekerja sendiri. Polri, menurut Tito, butuh TNI yang merupakan aset bangsa dalam mengamankan keutuhan NKRI.

"Kita yakinkan kepada masyarakat, ke depan akan aman. Kita ubah persepsi bahwa Pileg dan Pilpres terjadinya rivalitas, menjadi pesta," tandas Tito. (tan/jpnn)


Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan bahwa agenda nasional pileg dan pilpres akan tetap aman jika polisi dan TNI terus menjaga kekompakan.


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News