Fisikawan Sepakati Big Bang Theory

Fisikawan Sepakati Big Bang Theory
Fisikawan Sepakati Big Bang Theory
JENEWA - Mimpi para ilmuwan selama dua dasawarsa menjadi kenyataan. Melalui eksperimen Badan Riset Nuklir Eropa (CERN), Rabu (10/9), sekitar 7.000 ahli fisika partikel (hampir separo dari seluruh ahli fisika partikel di seluruh dunia) dari 80 negara menyaksikan langsung tapak tilas ledakan mahadahsyat big bang 15 miliar tahun lalu. Peristiwa itu diyakni para ahli menjadi awal penciptaan alam semesta kita.

Simulasi yang meniru kondisi saat awal pembentukan alam semesta itu dilakukan dalam fasilitas yang diberi nama Large Hadron Collider (LHC). LHC adalah mesin pembentur partikel berbentuk cincin raksasa dengan panjang keliling 27 km dan ditanam pada kedalaman 175 meter. Dibangun di antara perbatasan Prancis dan Swiss, cincin raksasa itu terdiri atas 9.300 kumparan magnet superkonduktif dengan berat berton-ton yang dirangkai seperti sosis. Saking besarnya konstruksi itu, satu potong pipanya bisa dipakai untuk membangun satu menara Eiffel baru. Diperkirakan pembangunan fasilitas itu memakan dana sampai USD 9,2 miliar (Rp 85,56 triliun).

Setelah melalui serangkaian percobaan, tepat pada pukul 10.36 waktu setempat atau pukul 15.30 WIB, dua titik putih terlihat melintas di layar komputer para ahli di ruang pantau CERN. Titik putih yang mengindikasikan bahwa proton telah menempuh seluruh etape cincin LHC itu disambut suka cita para fisikawan. ”Terjadi sudah,” gumam pemimpin proyek Lyn Evans.

Kegembiraan juga pecah di Chicago, yang jauhnya ribuan kilometer dari lokasi eksperimen. Selain tepuk tangan, gelas champagne juga beradu untuk merayakan prestasi terbesar ilmuwan sejak penemuan teori big bang. ”Ini sukses seluruh anggota tim,” ujar Robert Aymar, kepala lab CERN.

JENEWA - Mimpi para ilmuwan selama dua dasawarsa menjadi kenyataan. Melalui eksperimen Badan Riset Nuklir Eropa (CERN), Rabu (10/9), sekitar 7.000

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News