John Key Terancam 13 Tahun Penjara
Sabtu, 22 November 2008 – 01:17 WIB
SURABAYA – Penjagaan empat pelaku penganiayaan asal Maluku, John Refra alias John Key cs, yang ditahan di Mapolda Jatim ternyata tak begitu ketat seperti yang dibayangkan. Para tersangka masih bisa keluar masuk ruangan penyidik. Bahkan, salah seorang adik John, Tito Refra, sempat menemui wartawan di pintu masuk gedung Ditreskrim Polda Jatim. Penghinaan, kata dia, dilakukan oleh Jemry Refra, 24, dan Charles Refra, 22, yang kemudian menjadi korban kasus tersebut. Dari situ, keluarga John tersinggung. Mereka lantas menggunakan cara penyelesaian sesuai adat yang berlaku. Yakni, memanggil Jemry dan Charles agar mereka tak mengulangi kesalahan.
Penampilan Tito cukup elegan. Memakai hem lengan panjang, pria yang juga berprofesi sebagai pengacara tersebut bahkan bisa berbicara panjang lebar mengenai kasus yang menjerat dirinya, kakak, serta dua kerabatnya. Tito yang tampak segar itu menegaskan bahwa dirinya bukanlah preman seperti yang dituduhkan banyak pihak. Bahkan, penangkapan terhadap dirinya dan John terkesan dipaksakan oleh aparat kepolisian. ’’Status saya, saya pengacara, bukan preman. Saya punya kantor pengacara di Jakarta. Ini sangat berlebihan. Ini kasus 351 (KUHP). Kami dipaksakan untuk jadi tersangka,’’ ujarnya.
Dia membantah dirinya menganiaya dengan cara memotong jari dua korbannya. Tito mengaku perbuatan itu dilakukan keponakannya, Antonius Refra alias Toni. ’’Korban juga keponakan kami. Pelakunya juga sudah ditentukan adalah Toni,’’ tegasnya. Tito lantas membeberkan kasus penganiayaan yang menjerat dirinya. Menurut dia, kasus tersebut berawal dari selisih paham antarkeluarga. ’’Siapa bisa menerima orang tua yang hidup atau mati dicaci maki,’’ ucapnya.
Baca Juga:
SURABAYA – Penjagaan empat pelaku penganiayaan asal Maluku, John Refra alias John Key cs, yang ditahan di Mapolda Jatim ternyata tak begitu
BERITA TERKAIT
- Diplomasi Menjual Bahasa Indonesia Mendapat Momentum Menjelang Kunjungan Paus Fransiskus
- Biaya Fantastis Restorasi Rumah Dinas Gubernur Jakarta, Disebut karena Cagar Budaya
- Pro Kontra Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI, KPMI Justru Dukung, Ini Alasannya
- Besok, Usulan Perincian Kebutuhan PNS & PPPK 2024 Ditutup
- Senator Filep Dorong Stakeholder Awasi Realisasi Proyek Pembangunan di Papua Barat
- Bea Cukai dan Bareskrim Polri Berkolaborasi Gagalkan Peredaran Narkotika di 2 Daerah Ini