Menristek: Tim Investigasi Masih Bekerja

Soal Roket Nyasar di Lumajang

Menristek: Tim Investigasi Masih Bekerja
Menristek: Tim Investigasi Masih Bekerja
JAKARTA - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Suharna Surapranata mengatakan bahwa saat ini tim investigasi yang dibentuk beberapa waktu lalu, terkait dengan kejadian roket nyasar yang mengakibatkan warga setempat terluka, saat ini masih melakukan penyelidikan penyebab kecelakaan tersebut.

"Penyelidikan hal ini masih terus kita lakukan, dengan cara menganalisa dari data-data video, data-data lapangan, maupun hasil interview dari beberapa orang saksi dan diskusi dengan para pakar terkait. Potensi kegagalan saat ini difokuskan pada kinerja fin, sistem separasi dan sistem sustainer," ungkap Menristek saat menjawab pertanyaan dari Komisi VII DPR, dalam rapat kerja, Senin (8/2).

Tim investigasi yang akan melakukan penyelidikan kejadian ini, sebut Suharna pula, terdiri dari komponen pakar perguruan tinggi dan LPNK yang independen. "Waktu yang diberikan kepada tim ini hanya 10 hari kerja, yang dimulai pada 2 Februari 2010. Diharapkan sesuai dengan batas waktu yang telah ditetapkan, bisa diketahui penyebab kecelakaan tersebut," ucapnya.

Dijelaskan Suharna, sejak tahun 2006, Kementerian Riset dan Teknologi (KRT) telah membentuk konsorsium riset yang terdiri dari BPPT, LAPAN, ITB, PT DI, PT Pindad dan PT LE, untuk menguasai teknologi roket. Roket yang dikembangkan adalah roket Dirgantara 230 (D230), yakni roket kaliber 122 dengan target jarak jangkauan 20-30 km.

JAKARTA - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Suharna Surapranata mengatakan bahwa saat ini tim investigasi yang dibentuk beberapa waktu lalu,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News