Protes SBY, Dosen Unpad Tolak Satya Lencana

Protes SBY, Dosen Unpad Tolak Satya Lencana
Protes SBY, Dosen Unpad Tolak Satya Lencana
BANDUNG - Kriminolog Universitas Padjadjaran (Unpad) Yesmil Anwar menolak penghargaan Satya Lencana Karya Satya yang diberikan pemerintah. Penolakan itu merupakan bentuk protes Yesmil atas sikap diam Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam menghadapi provokasi Malaysia.

Dosen Fakultas Hukum Unpad tersebut merasa tidak pantas menerima penghargaan saat kedaulatan Indonesia diusik Malaysia lewat insiden penangkapan tiga pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Riau oleh Polis Marin atau Marine Police Malaysia (MPM) pada 13 Agustus lalu.

"Penolakan itu bisa dimaknai sebagai bentuk protes terhadap SBY yang diam. Tidak ada komentar sedikit pun atas tindakan Malaysia yang mengganggu kedaulatan Indonesia. Seharusnya SBY tegas seperti Soekarno yang berani mengganyang Malaysia," kata Yesmil ketika dihubungi Radar Bandung (grup JPNN) kemarin (20/8).

Penghargaan Satya Lencana Karya Satya tersebut diberikan kepada pegawai negeri sipil (PNS) yang mengabdi selama 20 tahun hingga 30 tahun. Yesmil mengabdi di Unpad sebagai PNS selama 26 tahun. Meraih gelar sarjana dari Fakultas Hukum Unpad, pria berkacamata dengan rambut agak gondrong itu menjalani pendidikan pascasarjana (S-2) di bidang ilmu hukum di universitas yang sama.

BANDUNG - Kriminolog Universitas Padjadjaran (Unpad) Yesmil Anwar menolak penghargaan Satya Lencana Karya Satya yang diberikan pemerintah. Penolakan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News