Kunker ke AS, Target Tak Jelas

Sorotan Kinerja DPR

Kunker ke AS, Target Tak Jelas
Kunker ke AS, Target Tak Jelas
JAKARTA -- Sorotan tajam berbagai pihak tak bisa membendung niat para anggota DPR untuk terus melakukan beragam kunjungan kerja ke luar negeri. Kali ini, komisi VIII nekat berangkat ke Amerika Serikat dengan agenda yang tak jelas. Rombongan yang menuju Paman Sam itu berjumlah 13 orang anggota dewan yang didampingi dua staf dari Setjen DPR. Mereka berangkat kemarin (9/10).

Target dikatakan tak jelas karena kunjungan itu terkesan dipaksakan. Biasanya, kunjungan ke luar negeri terkait dengan dua hal. Pertama, studi banding sebagai masukan dalam pembahasan sebuah RUU (rancangan undang-undang). Kedua, kunjungan diplomasi parlemen. Biasanya, DPR membalas kunjungan parlemen negara lain dengan target kerja sama antarparlemen. Sementara itu, kunker ke AS kali ini tidak terkait dengan dua hal tersebut.

Dalam agendanya, kunker ke negeri Obama itu bertujuan untuk melihat praktik pluralitas. Yaitu, bagaimana perlindungan dari negara terhadap kehidupan beragama. Selain itu, ada beberapa agenda lainnya yang dimasukkan. Di antaranya, melihat sistem social security (jaminan sosial), perlindungan anak, dan pemberdayaan gender di negara tersebut.

"Salah alamat kalau jauh-jauh ke Amerika hanya untuk belajar toleransi beragama," kritik Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Sabastian Salang di Jakarta kemarin (9/10). Menurut Sabastian, kunjungan itu terkesan sangat dipaksakan. Sebab, Indonesia sebenarnya justru menjadi rujukan dunia terkait dengan isu toleransi agama dan pluralitas tersebut. "Karena itu, tidak bisa disalahkan kalau menganggap mereka hanya jalan-jalan dan pelesiran," tegasnya.

JAKARTA -- Sorotan tajam berbagai pihak tak bisa membendung niat para anggota DPR untuk terus melakukan beragam kunjungan kerja ke luar negeri. Kali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News