Sempat Hilang, Mbah Marijan Selamat

Kinahrejo Hancur Lebur

Sempat Hilang, Mbah Marijan Selamat
Korban luka bakar akibat luncuran awan panas (wedhus gembel) Gunung Merapi dipindahkan dari Rumah Sakit Panti Nugroho, Pakem, Sleman, Selasa (26/10). Foto: HERMITIANTA/RADAR JOGJA
SLEMAN - Buummm. Gunung Merapi benar-benar meletus. Erupsi yang terjadi pukul 17.02 kemarin (26/10) itu meluluhlantahkan kawasan di sekitarnya. Dusun Kinahrejo, Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, hancur lebur. Pohon-pohon tumbang karena tertimpa abu vulkanik dari letusan. Rumah juru kunci Gunung Merapi Raden Ngabehi Surakso Hargo alias Mbah Marijan rata dengan tanah.

Hingga tadi malam, belum diketahui keberadaan Mbah Marijan. Wartawan Radar Jogja (Grup JPNN) Azam Sauki Adham yang berhasil menjangkau kompleks rumah Mbah Maridjan sekitar pukul 22.30, melaporkan, menemukan lima mayat dalam kondisi hangus. Satu mayat berada di dekat mobil APV dengan pelat nomor polisi AB 1053 DB. Sedangkan di dalam rumah ditemukan empat mayat.

Salah satu mayat itu diduga wartawan Vivanews Yuliawan Wahyu Nugroho. Tiga mayat lainnya diduga tiga wartawan dari media asing. "Tadi (sebelum letusan merapi), kita melihat ada wartawan (Vivanews) yang membawa tiga wartawan asing," jelas seorang warga.

Tebal debu vulkanik di sekitar rumah Mbah Marijan mencapai sekitar lima centimeter. Kondisi Mbah marijan belum diketahui. Namun, keluarganya sudah mengungsi di barak pengungsian.

SLEMAN - Buummm. Gunung Merapi benar-benar meletus. Erupsi yang terjadi pukul 17.02 kemarin (26/10) itu meluluhlantahkan kawasan di sekitarnya. Dusun

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News