Sultan Anggap Draf RUUK Abaikan Aspirasi Rakyat Yogja

Sultan Anggap Draf RUUK Abaikan Aspirasi Rakyat Yogja
Sultan Anggap Draf RUUK Abaikan Aspirasi Rakyat Yogja
JAKARTA - Gubernur Daerah Istimewa Yogjakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X menilai draf Rancangan Undang-undang Keistimewaan Yogjakarta (RUUKY) yang dimasukkan Pemerintah ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) berbeda dengan aspirasi rakyat Yogjakarta.

"Substansi draf yang diajukan pemerintah ke DPR masih berbeda dengan aspirasi masyarakat Yogja," kata Sultan, di gedung DPR, Senayan Jakarta, Rabu (19/1).

Namun soal substansi aspirasi kesultanan yang juga harus mewarnai draf RUU DIY, Sultan baru akan menyampaikannya nanti saat diundang DPR. "Saat ini Saya tidak punya komentar, itu hak menentukan legislasi di DPR. Nanti saja, setelah saya dipanggil. Yang memilih itu kan masyarakat Yogja, bukan saya," tegasnya.

Dalam prosesnya, lanjut Sultan, sudah ada empat draf RUU Keistimewaan Yogjakarta. Draf keempat adalah draf yang diajukan Pemerintah. "Dari Yogja sendiri juga sudah mengajukan," kata Sultan.

JAKARTA - Gubernur Daerah Istimewa Yogjakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X menilai draf Rancangan Undang-undang Keistimewaan Yogjakarta (RUUKY)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News