Bahaya Merapi Hingga Tiga Tahun

Rawan Banjir Lahar Dingin, Material Tersisa 75 Persen

Bahaya Merapi Hingga Tiga Tahun
Bahaya Merapi Hingga Tiga Tahun
BOYOLALI - Warga yang tinggal di sekitar lereng Gunung Merapi harus terus waspada untuk jangka waktu agak lama. Banjir lahar dingin diperkirakan masih mengancam wilayah tersebut hingga tiga tahun ke depan. Sebab, material vulkanis yang tertahan di puncak Merapi masih mencapai 75 juta meter kubik.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Jogjakarta Subandrio memprediksi, material vulkanis yang terbawa banjir pascaerupsi sejak tahun lalu itu hanya 25 persen. Sisanya masih 75 persen dari total muntahan yang mencapai 100 juta meter kubik saat erupsi.

"Sisa lahar yang masih sangat besar itu rawan longsor. Warga di sekitar hilir sungai-sungai di kawasan Merapi tetap terancam bahaya. Apalagi, saat ini lahar dingin yang terbawa banjir sudah mencapai 25 kilometer dari puncak," tutur dia, Senin (24/1).

   

Secara visual, puncak Merapi kemarin tampak sangat jelas. Namun, kondisi itu hanya terjadi sekitar setengah jam. Setelah itu, puncak Merapi kembali tertutup kabut tebal dan mendung. Ketika dilihat secara kasatmata, puncak Merapi sudah tidak utuh.

   

BOYOLALI - Warga yang tinggal di sekitar lereng Gunung Merapi harus terus waspada untuk jangka waktu agak lama. Banjir lahar dingin diperkirakan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News