Bank Dunia Naikkan Proyeksi Pertumbuhan RI

Bank Dunia Naikkan Proyeksi Pertumbuhan RI
Bank Dunia Naikkan Proyeksi Pertumbuhan RI
JAKARTA - Bank Dunia merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2011 dari perkiraan yang dirilis Desember 2010 sebesar 6,2 persen menjadi 6,4 persen. Konsumsi swasta, investasi, serta ekspor masih menjadi pendorong kinerja perekonomian tahun ini. Meski demikian, Bank Dunia mewaspadai risiko lonjakan harga pangan dan energi, serta ekses aliran modal masuk yang cukup besar.

Ekonom Utama Bank Dunia di Indonesia Shubham Chaudhuri mengungkapkan tantangan yang dihadapi Indonesia saat ini serupa dengan di 2008. "Perekonomian akan teris membaik namun harga komoditas akan terus meningkat. Ini kana menjadi risiko," kata Chaudhuri dalam press briefing di Jakarta kemarin.

Chaudhuri mengatakan, risiko lonjakan harga pangan dan energi yang dihadapi Indonesia hampir sama dengan pada 2008. Bahkan, harga energi sudah 28 persen lebih tinggi dibanding 2008. Sedangkan harga komoditas pertanian telah melonjak 17 persen lebih mahal dibanding 2008.

Namun, ada yang membedakan dengan tahun 2008. Yakni, disparitas harga energi  internasional dengan harga domestik saat ini tidak selebar di 2008. Dengan demikian, Indonesia sebenarnya bisa memetik keuntungan dari tingginya harga energi dan pangan. Secara umum, bagi perekonomian, tingginya harga energi danpangan ini bisa berdampak positif. Namun, bagi rumah tangga, khususnya yang masih miskin, akan langsung terkena dampak negatif.

JAKARTA - Bank Dunia merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2011 dari perkiraan yang dirilis Desember 2010 sebesar 6,2 persen menjadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News