Kemdiknas Genjot Pendidikan Inklusi

Kemdiknas Genjot Pendidikan Inklusi
Kemdiknas Genjot Pendidikan Inklusi
JAKARTA — Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) berupaya meningkatkan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus (inklusi) di Indonesia. Rencananya, program pendidikan inklusi di enam provinsi antara lain DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NAD, dan Sulawesi Selatan akan digenjot.

Direktur Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PPKLK) Kemdiknas, Mudjito mengungkapkan, berdasarkan data Direktorat PPKLK Pendidikan Dasar, jumlah anak berkebutuhan khusus yang telah bersekolah dari jenjang taman kanak-kanak hingga sekolah menengah atas baik pada sekolah luar biasa (SLB) maupun melalui program pendidikan inklusif sebanyak 85.654 atau 25,9 persen.

“Dari angka tersebut berarti masih ada sebanyak 74,1 persen anak berkebutuhan khusus (ABK) yang belum mendapatkan layanan pendidikan,” ungkap Mudjito ketika ditemui di Direktorat PPKLK Kemdiknas, Jakarta, Kamis (5/5).

Menurutnya, jumlah ABK yang bersekolah layak di jenjang SD hanya 0,00018 persen dan SMP hanya 0,00012 persen dari total seluruh anak usia sekolah. Mantan Direktur TK-SD Kemdiknas ini menjelaskan, pendidikan inklusif sudah menajdi salah satu komponen yang harus diperhatikan demi tercapainya pendidikan bagi semua.

JAKARTA — Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) berupaya meningkatkan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus (inklusi) di Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News