Osama, Tokoh Kaya yang Dermawan

Osama, Tokoh Kaya yang Dermawan
Alumni pejuang Afganistan, Laode Agus Salim (4 Mei 2011). Foto; Agus Wahudi / JAWA POS
KEMATIAN pimpinan Al Qaeda, Osama bin Laden, meninggalkan kesan bagi sejumlah orang di Indonesia. Salah seorang di antaranya, La Ode Ida Agus Salim, praktisi mujahidin internasional. Bapak 13 anak itu pernah bersinggungan dengan Osama pada 1986 hingga 1996. 

Hampir sepuluh tahun "dekat" dengan Osama, pria yang dikenal dengan nama Syawal Khan tersebut menyimpulkan ada tiga kesan yang begitu kuat dari sosok musuh Amerika Serikat (AS) itu. "Syekh Usamah (lafal Arab untuk Osama, Red) itu sangat dermawan. Beliau tidak pernah tahan melihat orang susah. Siapa pun yang datang minta bantuan pasti diberi," katanya.

Yang kedua, Osama adalah orang yang tidak menyukai kezaliman. "Sifat inilah yang membuatnya begitu membenci AS. Sebab, Negeri Paman Sam itu dianggap suka sekali menzalimi negara lain," tandas pria yang juga menjabat ketua Lajnah MMI Jabodetabek tersebut. Yang ketiga, tawakalnya tinggi sekali. Menurut dia, dengan segala apa yang dipunyai (Osama memiliki aset triliunan rupiah dari bisnis keluarga), seorang Osama bisa bersenang-senang. Tapi, dia justru memilih jalan yang sulit, yakni jalan jihad.

Syawal memang bisa bercerita banyak soal Osama karena memang pernah bertahun-tahun bergaul bersama saat di Afghanistan. Bahkan, di Kamp Sadah, kamp orang Arab yang dibangun Osama, Syawal adalah instruktur senior. Bukan hanya Osama, Syawal juga mengenal sejumlah tokoh tenar. Di antaranya, Abdullah Azzam, ketua Ikhwanul Muslimin Timur Tengah yang dibunuh di Pakistan pada 1991.

KEMATIAN pimpinan Al Qaeda, Osama bin Laden, meninggalkan kesan bagi sejumlah orang di Indonesia. Salah seorang di antaranya, La Ode Ida Agus Salim,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News