Komite Normalisasi Mulai Dibanjiri Tekanan

Persis Solo Gandeng Asosiasi Sepak Bola Osaka Jepang

Komite Normalisasi Mulai Dibanjiri Tekanan
TEKANAN - Ketua KN Agum Gumelar di Kongres PSSI edisi Mei lalu. Foto: Dok. JPNN.
SOLO - Belum genap sepekan pasca pengumuman penundaan Kongres PSSI 9 Juli mendatang, Komite Normalisasi (KN) mulai dibanjiri tekanan. Baik tekanan dari kelompok atas, maupun arus bawah.

Tekanan ini mulai dari permintaan agar KN meloloskan pasangan George Toisutta (GT) dan Arifin Panigoro (AP) dapat mencalonkan kembali menjadi ketua umum (Ketum) dan wakil Ketum PSSI periode 2011-2015. Bentuk tekanan sendiri beragam. Mulai dari pengerahan massa, hingga keberangkatan salah satu kelompok pemegang hak suara ke Swiss untuk memperjuangkan keinginan mereka di kantor FIFA.

Namun, tekanan terebut justru ditanggapi dingin oleh KN. Dijumpai di Rumah Dinas Wakil Wali Kota Solo, kemarin (14/6), salah satu anggota KN F.X. Hadi Rudyatmo mengaku tidak mempermasalahkan niatan para pendukung GT dan AP tersebut. Menurutnya hal tersebut wajar dan tidak terlalu mengganggu stabilitas jelang KLB nanti. Hanya saja, pria yang akrab disapa Rudy tersebut berharap agar GT dan AP maupun segenap pendukungnya bersikap legawa untuk tidak menghambat jalannya KLB nanti.

"Tidak perlu ada campur tangan dan agenda lain di luar kongres selain memilih kepengurusan PSSI. Yang penting kongres lancar dan sukses, serta kembali lagi ke masalah sepak bola," kata Rudy.

SOLO - Belum genap sepekan pasca pengumuman penundaan Kongres PSSI 9 Juli mendatang, Komite Normalisasi (KN) mulai dibanjiri tekanan. Baik tekanan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News