Otto Syamsuddin Ishak, Pria yang Rela Jadi Investigator Kasus-Kasus HAM

Rela Bertahun-tahun Tak Disapa Anak-anaknya

Otto Syamsuddin Ishak, Pria yang Rela Jadi Investigator Kasus-Kasus HAM
Otto Syamsudin Ishak, investigator dan pendamping kasus kasus hak asasi manusia saat menjadi instruktur kelas investigasi Jumat (17/06) lalu. Foto : Ridlwan/Jawa Pos
Selama puluhan tahun Otto Syamsuddin Ishak akrab dengan tubuh terluka, diintimidasi, diculik, bahkan hampir mati. Tapi, itu sama sekali tak menggoyahkan tekadnya untuk menjadi seorang investigator untuk kasus-kasus hak asasi manusia (HAM). Apa yang membuat dirinya kuat?

 ------------------------------ ------------------------

 RIDLWAN-THOMAS AQUINO, Jakarta

------------------------------ ------------------------

Peristiwa tersebut selalu diingat Otto. Waktu itu sekitar akhir September 1991. Dia sedang berjalan sendiri di tepi hutan Geumpang, Aceh (kini Nanggroe Aceh Darussalam). Tiba-tiba, tiga orang bersenjata tajam muncul dari kanan dan kiri bukit. Tanpa basa-basi, parang-parang itu hampir terayun ke tubuhnya.

Otto mundur setapak sembari mengamati tiga lelaki berwajah garang itu. "Lho, Otto... Kau Otto kan?" tiba-tiba seorang di antara mereka berseru. "Dia ternyata teman saya bermain layang-layang waktu kecil. Kami lantas berpelukan, lalu tertawa bersama," ujar Otto mengisahkan pertemuan mengesankan yang masih segar di memorinya itu.

Selama puluhan tahun Otto Syamsuddin Ishak akrab dengan tubuh terluka, diintimidasi, diculik, bahkan hampir mati. Tapi, itu sama sekali tak menggoyahkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News