Perubahan Kurikulum Akibat Faktor Kebutuhan

Perubahan Kurikulum Akibat Faktor Kebutuhan
Perubahan Kurikulum Akibat Faktor Kebutuhan
JAKARTA - Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) M Nuh membantah anggapan yang menyebutkan bahwa setiap pergantian Mendiknas, maka selalu diikuti dengan pergantian kurikulum yang diterapkan di sekolah semua jenjang pendidikan. Menurutnya, anggapan itu salah besar, karena perubahan kurikulum itu didasarkan pada faktor kebutuhan.

"Tidak benar jika setiap gonta ganti menteri diiukuti gontan ganti kurikulum. Perubahan kurikulum itu terjadi karena faktor kebutuhan," ungkap Nuh kepada JPNN di Jakarta, Minggu (19/6).

Nuh mencontohkan, masalah terakhir yang ramai menjadi perbincangan seluruh masyarakat adalah masalah kurikulum Pancasila, khususnya mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Mantan Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tersebut menjelaskan, kurikulum untuk PKn tersebut sebenarnya sudah disusun sejak tahun 2006 lalu. Namun karena adanya perkembangan pendidikan dan pengetahuan, akhirnya masyarakat mendesak agar pendidikan pancasila lebih ditonjolkan di dalam PKn.

"Nah, maka dari itu, saat ini  akhirnya kami harus melakukan peninjauan ulang atau mereview kembali kurikulum tahun 2006 tersebut dan mempertimbangkan usulan dari berbagai pihak untuk  memasukkan kata Pancasila. Sehingga, dapat dimungkinkan pendidikan Pancasila tersebut bisa lebih berkembang di dalam dunia pendidikan kita, " papar Nuh.

JAKARTA - Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) M Nuh membantah anggapan yang menyebutkan bahwa setiap pergantian Mendiknas, maka selalu diikuti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News