Mantan Wakil Ketua MK Dituding Terlibat

Mantan Wakil Ketua MK Dituding Terlibat
Mantan Wakil Ketua MK Dituding Terlibat
JAKARTA - Soepriadi Azhary, yang mengaku sebagai salah satu korban mafia pemilu legislatif 2009-2014, menuding mantan Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Abdul Mukthie Fajar terlibat dalam konspirasi surat putusan MK yang mengakibatkan dia dan 15 orang rekannya gagal duduk di kursi legislatif.

Menurutnya, ada manipulasi yang sengaja dilakukan oknum KPU dengan hakim MK yang diduga dilakukan oleh mantan wakil ketua MK yang kala itu dijabat Abdul Mukthie Fadjar. "Saya yakin dia (Mukthie Fadjar, red) terlibat, karena dia  yang mengeluarkan suratnya. Kemarin waktu saya ketemu pak Mahfud bilang ini surat asli. Artinya, ini MK yang salah," kata Azhary di gedung MK, Senin (4/7).

Soepriadi pun membeberkan beberapa bukti diantaranya, tertanggal 21 Agustus 2009, Mukthie Fadjar selaku wakil ketua saat itu telah mengumumkan bahwa KPU harus melaksanakan 8 Amar Keputusan MK No. 74-94-80-59-67/PHPU.CVIII/2009 tertanggal 10 Juni 2009. "Sehingga pada saat di cek di KPU nama kami bersama dengan 16 orang ada, dan ini dikuatkan oleh pernyataan yang dilakukan oleh komisioner KPU saudara Putu (I Gusti Putu Artha)," ujarnya.

Satu minggu kemudian, kata Azhary, ternyata nama mereka hilang. Ia menduga, Mukthie Fadjar yang memanipulasi keputusan MK tersebut (MK No. 74-94-80-59-67/PHPU.CVIII/2009 tertanggal 10 Juni 2009), melalui surat yang hanya memakan waktu sehari.

JAKARTA - Soepriadi Azhary, yang mengaku sebagai salah satu korban mafia pemilu legislatif 2009-2014, menuding mantan Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News