Pelajaran Sejarah Harus Dalami Figur Tokoh

Pelajaran Sejarah Harus Dalami Figur Tokoh
Pelajaran Sejarah Harus Dalami Figur Tokoh
JAKARTA—Pakar pendidikan, Arief Rahman mengungkapkan, mata pelajaran sejarah harus menjadi mata pelajaran wajib di seluruh jenjang pendidikan di Indonesia, mulai dari sekolah dasar (SD) hingga perguruan tinggi. Ia menilai, pendidikan sejarah saat ini tidak memiliki bobot kekuatan. Padahal di negara lain, mata pelajaran sejarah itu adalah mata pelajaran wajib.

“Seharusnya, suatu sejarah Indonesia harus ditulis dengan alur yang benar, sehingga bisa disampaikan ke anak-anak dengan baik dan mereka bangga dengan bangsanya,” ungkap Arif kepada JPNN di Gedung Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas), Jakarta, Selasa (19/7).

Lantas siapa yang salah? Menurut Arief,ang bersalah adalah system pendidikan di Indonesia yang tidak menempatkan mata pelajaran sejarah sebagai mata pelajaran wajib. “Sejarah harus sama wajibnya dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia. Metodelogi pembelajaran sejarah saat ini  terlalu banyak hafalan. Kita tidak pernah mengetahui, secara mendalam mengenai sejarah,” ujarnya.

Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO  ini mencontohkan,  para peserta didik hanya dituntut untuk menghafal tempat, tanggal dan tahun. Sementara, lanjut Arief, yang penting dari sejarah itu adalah memahami kondisi si tokoh. “Misalnya, kenapa si tokoh A disegani Belanda? Dan lain sebagainya,” imbuhnya.

JAKARTA—Pakar pendidikan, Arief Rahman mengungkapkan, mata pelajaran sejarah harus menjadi mata pelajaran wajib di seluruh jenjang pendidikan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News