Mulai Muncul Desakan Anas Non Aktif

Bersama Petinggi Partai Lain yang Ikut Disebut Nazaruddin

Mulai Muncul Desakan Anas Non Aktif
USUT KETERLIBATAN ANAS : Massa dari Komite Aksi Pemuda Anti Korupsi (Kapak) berunjuk rasa di depan Gedung KPK, Jakarta, Kamis (21/7). Sambil membakar sejumlah poster bergambar elit partai penguasa, mereka meminta KPK segera melakukan pengusutan tuntas dan transparan terkait kasus dugaan korupsi wisma Atlet yang disebut-sebut oleh M.Nazaruddin juga melibatkan Ketua Umum Anas Demokrat Urbaningrum. Foto : Tedy Kroen/Rakyat Merdeka
JAKARTA - Posisi Anas Urbaningrum sebagai ketua umum DPP Partai Demokrat sedang dalam krisis. Suara menginginkan agar Anas dinonaktifkan sementara bersama dengan pejabat partai lain yang sempat dituding Nazaruddin, mulai muncul.

"Mereka jelas harus dinonaktifkan dahulu," desak salah seorang pendiri Partai Demokrat yang tergabung Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator Hencky Luntungan, di Jakarta, kemarin (21/7). Menurut dia, penonaktifan para pejabat Demokrat tersebut adalah bentuk tanggung jawab moral.

"Semua nama yang disebut Nazaruddin, mulai Anas Urbaningrum, Andi Mallarangeng, Angelina Sondakh, Mirwan Amir, hingga Jafar Hafsah," tandasnya. Saat ini, Andi Mallarangeng adalah sekretaris dewan pembina. Sedangkan Angelina dan Mirwan, masing-masing adalah wasekjen dan wakil bendahara umum. Sementara Jafar Hafsah selain ketua di salah satu departemen juga merupakan ketua fraksi Demokrat di DPR. 

Hencky menambahkan, bahwa dengan dinonaktifkan dari jabatan di partai, maka proses hukum yang akan dijalankan para penegak hukum juga diharapkan akan bisa berjalan lebih baik. "Kalau ternyata (yang dituduhkan) tidak benar, maka hak-hak mereka dapat dikembalikan lagi," imbuh Hencky.

JAKARTA - Posisi Anas Urbaningrum sebagai ketua umum DPP Partai Demokrat sedang dalam krisis. Suara menginginkan agar Anas dinonaktifkan sementara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News