Ke London, Menelusuri Dampak Teror di Norwegia
Warga Waspada, Ada Teror Kepala Babi di Masjid Oxford
Selasa, 02 Agustus 2011 – 08:08 WIB
Norwegia pekan lalu diguncang teror yang dilakukan Anders Behring Breivik. Sebanyak 77 orang tewas. Perbuatan biadab itu disebut-sebut terkait dengan kelompok ultrakanan anti-Islam di Inggris. Apakah aksi tersebut berpengaruh terhadap warga di London? Bagaimana dengan umat Islam di sana?
AGUS MUTTAQIN, London
JUMAT (29/7) pukul 06.00 waktu setempat, pesawat kami mendarat di London Heathrow (LHR). Penerbangan kami tergolong paling pagi. Di bandara internasional nomor satu di Inggris itu, belum terlihat kerumunan orang di pintu kedatangan. Tak ada pengamanan mencolok yang terlihat, baik di ruang pemeriksaan dokumen keimigrasian (UK Borders) maupun di halaman bandara.
Padahal, sejak terjadinya peristiwa berdarah di Norwegia pada 22 Juli lalu, potensi terulangnya penyerangan di negara itu, tepatnya di Oslo dan penembakan massal di Utoya Island, masih menjadi ancaman.
Baca Juga:
Dari bandara, Jawa Pos diajak mengunjungi sejumlah tempat publik di London. Kami memulai perjalanan dengan bus tingkat dari Trafalgar Square, melewati sungai Thames, dan berakhir di Buckingham Palace. Suasana tetap ramai dan tidak ada pengamanan mencolok.
Norwegia pekan lalu diguncang teror yang dilakukan Anders Behring Breivik. Sebanyak 77 orang tewas. Perbuatan biadab itu disebut-sebut terkait dengan
BERITA TERKAIT
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor
- Pesantren Ala Kadarnya di Pulau Sebatik, Asa Santri di Perbatasan Negeri