Rombongan Kesenian Tenggelam di Bali

Diduga Faktor Cuaca, 11 Tewas, 14 Hilang

Rombongan Kesenian Tenggelam di Bali
Rombongan Kesenian Tenggelam di Bali
SEMARAPURA-Tragedi di laut kembali terjadi. Sebuah janggolan atau perahu jukung tradisional Sri Murah Rejeki yang mengangkut rombongan sekaa (kelompok) angklung yang baru selesai tampil di pengabenan tenggelam akibat dihantam ombak sekitar 200 meter setelah meninggalkan Dermaga Jungut Batu, Nusa Lembongan, Bali, Selasa tengah malam (20/9).

Akibatnya, dari 36 orang 33 anggota sekaa angklung, satu nakhoda, dan dua kru kapal yang ada di kapal nahas tersebut, hingga berita ini selesai ditulis tadi malam, 11 di antaranya tewas. Sedangkan 11 lainnya selamat dan 14 sisanya belum diketahui nasibnya alias hilang.

Korban meninggal dan selamat sempat dibawa ke Puskesmas II Nusa Penida di Jungut Batu. Untuk korban meninggal dimintakan visum selanjutnya diambil pihak keluarga. Sementara yang selamat langsung mendapat perawatan.

Para anggota kelompok seniman itu baru selesai megambel alias tampil ngrawit di pengabenan warga Pande di Nusa Lembongan. Mereka bermaksud kembali ke kampung halaman di Dusun Sibunibus, Desa Sakti, Nusa Penida, sekitar tiga mil dari Jungut Batu.

SEMARAPURA-Tragedi di laut kembali terjadi. Sebuah janggolan atau perahu jukung tradisional Sri Murah Rejeki yang mengangkut rombongan sekaa (kelompok)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News