Target 2015 Bebas Buta Aksara

Target 2015 Bebas Buta Aksara
Target 2015 Bebas Buta Aksara
TABANAN - Angka penderita buta aksara di Bali masih tinggi, yakni  mencapai angka  8 persen dari jumlah penduduknya. Anggota Komisi IV DPRD Tabanan, Ni Made Rahayuni mengatakan, hingga saat ini sejumlah program dipacu untuk menekan angka penderita buta aksara tersebut. Bahkan ditargerkan, tahun 2015 mendatang harus sudah  tuntas mengenai masalah buta aksara, khususnya usia 15-24 tahun.

Rahayu menerangkan, tingginya angka buta aksara di Bali menjadi perhatian khusus bagi pemerintah maupun parlemen di pulau yang kerap dijuluki  Pulau Seribu Pura tersebut. Hal ini dibuktikan dari data angka penderita buta aksara  yang berbanding lurus dengan tingginya angka kemiskinan.

"Maka dari itu, jika kita mampu menuntaskan permasalahan buta aksara ini, artinya kita telah membantu masyarakat melek huruf untuk menunjang warga dalam melakukan kegiatan perekonomian," ungkap Rahayu di Tabanan, Bali,  Kamis (13/10).

Dijelaskan, Pemprov Bali menargetkan dapat menekan angka buta aksara hingga 5 persen pada 2015. Untuk mencapai angka tersebut, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga menurunkan program-program pengentasan buta aksara, baik yang berasal dari pendanaan daerah, maupun APBN.

TABANAN - Angka penderita buta aksara di Bali masih tinggi, yakni  mencapai angka  8 persen dari jumlah penduduknya. Anggota Komisi IV

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News