Plangkahan Awali Prosesi Pernikahan Putri Sultan Hamengku Buwono X
Penasaran Mempelai Pria, Warga Menunggu di Regol Magangan
Senin, 17 Oktober 2011 – 08:08 WIB
Rangkaian prosesi pernikahan putri bungsu Sri Sultan Hamengku Buwono X GKR Bendara dimulai kemarin. Prosesi pertama adalah plangkahan dan ngabekten.
OLEG WIDOYOKO, Jogjakarta
UPACARA plangkahan dimulai sekitar pukul 09.30 WIB di Keraton Kilen. Lima putri Sultan HB X, GKR Pembayun, GKR Condrokirono, GKR Maduretno, GRAj Nurabra Juwita, dan GKR Bendoro, hadir terlebih dahulu. Dengan kebaya warna sama, mereka tiba di Keraton Kilen bersama istri-istri pengageng keraton.
Beberapa saat kemudian Sri Sultan HB X dan permaisuri GKR Hemas tiba dan memerintah calon pengantin putri menyerahkan uba rampe plangkahan kepada GRAj Nurabra Juwita. Plangkahan merupakan simbol kerelaan kakak yang akan dilewati adiknya yang bakal menikah terlebih dahulu. Di antara lima putri Sri Sultan, Nurabra Juwita dan Nurastuti Wijareni atau Jeng Reni (kini bergelar GKR Bendara) yang belum menikah. Nurabra adalah putri keempat, sedangkan Reni kelima.
Putri sulung GKR Pembayun menikah dengan KPH Wironegoro, GKR Condrokirono menikahi KRT Suryokusumo, dan GKR Maduretno menikah dengan KRT Purboningrat. Selasa besok, GKR Bendara akan menikah dengan KPH Yudanegara yang memiliki nama asli Achmad Ubaidillah.
Rangkaian prosesi pernikahan putri bungsu Sri Sultan Hamengku Buwono X GKR Bendara dimulai kemarin. Prosesi pertama adalah plangkahan dan ngabekten.
BERITA TERKAIT
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor
- Pesantren Ala Kadarnya di Pulau Sebatik, Asa Santri di Perbatasan Negeri