Penipuan Surat Berharga Palsu Beraksi Bontang
Penyelidikan Polisi Terkendala Aturan Perbankan
Selasa, 25 Oktober 2011 – 11:47 WIB
SANGATTA - Dalam tahun ini telah terjadi 2 kali kasus penipuan dengan modus amplop jatuh yang berisi berbagai surat berharga palsu. Kali ini korbannya adalah Ruslan Ahmad (33), warga Jalan Diponegoro, Sangatta Utara, Kutim, Jumat (21/10). Akibat tertipu surat berharga palsu itu, korban mengalami kerugian materi sebesar Rp 26.750.000. "Tony pura-pura berterima kasih, dan berjanji memberikan imbalan Rp 120 juta. Atas permintaan Tony, korban menuju ATM BRI, kemudian lewat telepon korban dipandu untuk menekan berbagai tombol sesui dengan kemauan pelaku. Korban bersama istrinya melakukan apa yang diminta Tony. Lalu setelah mengirim uang dari 3 kartu ATM, korban disuruh menunggu," jelasnya.
"Modus penipuan berkedok surat berharga palsu ini sebelumnya sudah pernah terjadi. Bahkan korban sebelumnya mengalami kerugian yang jauh lebih besar yakni hingga mencapai Rp 50 juta lebih," jelas Kapolres Kutim AKBP Prasodjo Wibowo didampingi Kasat Reskrim Polres Kutim AKP Sugeng Subagyo.
Baca Juga:
Dijelaskan Prasodjo, berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap korban, sebelum kejadian istri korban Dahliati sekira pukul 06:00 Wita menemukan amplop yang terjatuh di Jalan Yos Sudarso. Setelah diperiksa Amplop berwarna cokelat tersebut ternyata berisikan surat tanah serta SIUP atas nama Tony Hermawan. Lantas istri korban pun langsung menghubungi pemilik surat berharga palsu tersebut pada nomor ponsel yang tertera dalam amplop tersebut.
Baca Juga:
SANGATTA - Dalam tahun ini telah terjadi 2 kali kasus penipuan dengan modus amplop jatuh yang berisi berbagai surat berharga palsu. Kali ini
BERITA TERKAIT
- 10 Orang Jaringan Narkoba Ditangkap Polres Tanjungbalai
- Viral Video Napi Berbuat Mesum di Dalam Lapas, Kadiv Pemasyarakatan Jateng Buka Suara
- Lima Debt Collector Diamankan Warga, Mereka Nyaris Mati
- Tangkap 2 Tersangka, Polda Bengkulu Sita Banyak Sabu-Sabu
- Istri Kerja di Luar Negeri, Ayah Cabuli Anak Kandung, Kakek AM Biadab
- Jasad Korban Penembakan di Kapuas Hulu Belum Diautopsi, Ini Alasannya