Si Kadal Tukang Tidur yang Terancam Punah

Wisatawan Meningkat sejak Ikut N7W

Si Kadal Tukang Tidur yang Terancam Punah
Si Kadal Tukang Tidur yang Terancam Punah
PULAU Komodo berada di balik gugusan pulau di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Dari Pelabuhan Loh Liang di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, perjalanan menuju Pulau Komodo ditempuh sekitar satu jam dengan speedboat. Jika dengan perahu nelayan, waktu tempuh bisa mencapai empat hingga lima jam.

Akhir bulan lalu, Jawa Pos berkesempatan ikut dalam rombongan Pendukung Pemenangan Komodo (P2K) meninjau pulau yang dihuni kadal-kadal raksasa itu. Duta Komodo Jusuf Kalla dan Presiden New 7 Wonders (N7W) Bernard Weber juga ikut dalam rombongan ini.

Halaman muka Pulau Komodo dihiasi hamparan pantai dengan pasir putih. Kebetulan, saat itu ada rombongan turis asal Australia sedang menikmati Pulau Komodo dengan kapal pesiar. Setiap ada rombongan turis asing dengan jumlah besar, warga Kecamatan Komodo langsung membuka stan berbagai merchandise berbau komodo. Mulai dari kaus, topi, ukiran kayu, hingga gantungan kunci.

Biasanya, jika ada kunjungan wisatawan dalam jumlah besar, komodo (Varanus komodoensis) memilih bersembunyi di balik semak-semak puluhan kilometer dari bibir pantai. Untungnya, saat itu ada dua ekor komodo yang sempat berseliweran di pinggir pantai. Mereka berteduh di bawah pohon untuk menghindari sengatan matahari yang mencapai 40 derajat Celsius.

PULAU Komodo berada di balik gugusan pulau di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Dari Pelabuhan Loh Liang di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News