Pembantaian Rezim Assad, Dua Hari 250 Tewas

Sebelum Tim Pengawas Liga Arab Tiba ke Syria

Pembantaian Rezim Assad, Dua Hari 250 Tewas
Pembantaian Rezim Assad, Dua Hari 250 Tewas
DAMASKUS - Pembantaian terhadap demonstran Syria antipemerintah di Syria ternyata belum kunjung berhenti. Sejumlah aktivis HAM melaporkan kemarin (21/12) bahwa dalam dua hari terakhir korban tewas akibat pembantaian dan aksi kekerasan oleh militer pendukung Presiden Bashar al-Assad hampir mencapai 200 orang.

Organisasi oposisi Dewan Nasional Syria (SNC) malah menyatakan, hampir 250 warga telah tewas selama periode 48 jam terakhir. Menyikapi situasi itu, SNC mendesak PBB dan Liga Arab mengadakan pertemuan darurat untuk menghentikan kekerasan tersebut. Mereka juga meminta badan dunia itu mengambil langkah-langkah untuk melindungi warga sipil di Syria.

 

"SNC menggarisbawahi soal perlunya diambil tindakan atau langkah-langkah yang diperlukan untuk menghentikan pembantaian dan kekerasan berdarah atas sejumlah kota di Syria melalui pengerahan militer oleh rezim (Assad)," kata organisasi itu dalam rilis berita pada Selasa lalu (20/12) dan dikirimkan ke CNN via e-mail kemarin (21/12).

SNC juga mendesak agar Dewan Keamanan (DK) PBB bersidang darurat untuk membahas pembantaian tentara Assad. Terutama, di wilayah pegunungan Zawiyah, serta Kota Idlib, dan Homs. Selain itu, mereka minta dikeluarkan kecaman internasional atas pembantaian tersebut. Lantas, kota-kota yang diserang tentara Syria dinyatakan sebagai zona aman dan mendapat perlindungan internasional.

 

DAMASKUS - Pembantaian terhadap demonstran Syria antipemerintah di Syria ternyata belum kunjung berhenti. Sejumlah aktivis HAM melaporkan kemarin

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News