Paceklik, Raskin Dua Kali

Januari, Bulog Siapkan 524 Ribu Ton

Paceklik, Raskin Dua Kali
Paceklik, Raskin Dua Kali

jpnn.com - JAKARTA – Setiap Januari sampai Februari memang dikenal sebagai musim paceklik pangan, terutama beras. Kendati demikian pemerintah telah menyiapkan serangkaian langkah untuk menangani kecukupan pangan seperti melakukan operasi pasar dan membagikan beras bagi masyarakat miskin (raskin). Bahkan, raskin pada Januari ini dibagikan hingga dua kali.

Menko Perekonomian Hatta Rajasa menjelaskan, stok beras yang ada di gudang Perum Bulog cukup, apalagi saat ini ditambah beras impor yang masih dalam perjalanan masuk ke Indonesia, yakni berasal dari Thailand, Vietnam, dan India. ”Dan kita cukup memiliki kemampuan untuk membagikan raskin dua kali pada Januari ini, sebab ini musim paceklik,” katanya di Jakarta kemarin (11/1).

Pemerintah juga melakukan operasi pasar. Hatta meminta operasi pasar ini dilakukan di kantong-kantong yang mengalami kenaikan. Untuk pemerintah daerah yang membandel tak mau menyetujui operasi pasar, ia telah melakukan pendekatan agar pemda bisa melonggarkan kebijakan itu, karena setiap ada tendensi kenaikan, operasi pasar mesti digelar.

:TERKAIT Dan cara selanjutnya, pemerintah memastikan bahwa anggaran untuk subsidi pupuk, pembagian benih, dan lain-lainnya tersedia tanpa ada sumbatan. Sehingga, menurut Hatta, tidak boleh ada dana pembintangan untuk pertanian, karena kalau dibintangi terjadi mismatch atau ketidakcocokkan. ”Kita bukan seperti membangun infrastruktur. Sebab kalau pertanian lewat masa tanamnya, ya lewat. Ada masanya untuk menanam dan masanya untuk memanen.

Jadi tak boleh mismatch,” ujar Hatta. Ia menambahkan, program pemerintah terkait surplus beras 10 juta ton hingga 2014 menyedot dana hingga Rp 1,7 triliun. ”Dan itupun kita siapkan,” tambahnya. Sementara itu, Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso menambahkan, penyaluran raskin bulan ini memang dilakukan dua kali lantaran ada kecenderungan harga naik, sehingga di lapangan akan memberatkan masyarakat yang berpendapatan rendah.

Sutarto menyatakan, Bulog telah menyiapkan sebanyak 524 ribu ton raskin untuk disalurkan bulan ini. ”Kita sudah mulai menyalurkan 140 ribu ton sampai saat ini, sampai targetnya 524 ribu ton,” tandasnya. Dia menambahkan, pada Januari memang antara produksi beras dengan kebutuhan selalu kurang. Petanya, enam bulan surplus dan enam bulan minus.

Dan Januari merupakan puncaknya paceklik. Sejauh ini, lanjut Sutarto, pemerintah belum membahas tentang impor, namun hanya soal bagaimana meningkatkan produksi beras agar bisa tercapai, sehingga tak perlu melakukan impor. Dan, impor beras yang kini masih dalam perjalanan masuk Tanah Air dari sejumlah negara itu merupakan kontrak yang lalu. ”Bulan ini akan masuk 500 ribu ton dan bulan depan sekitar 270 ribu ton. Dari India 250 ribu ton, Thailand 300 ribu ton, Vietnam 100 ribu ton yang belum masuk,” tuturnya.

Stok beras yang ada di Bulog pada dasarnya jauh lebih banyak dari tahun lalu, posisi sekarang ditambah yang sedang berjalan dari impor antara 1,7 juta ton - 1,8 juta ton. Itu artinya, kalau dalam kondisi normal cukup untuk enam bulan. Sementara untuk panen raya seperti biasanya akan terjadi pada Maret-April. ”Kita akan serap sebanyak-banyaknya. Mudah-mudahan panen rayanya benar-benar raya,” tukas Sutarto. (lum)

JAKARTA – Setiap Januari sampai Februari memang dikenal sebagai musim paceklik pangan, terutama beras. Kendati demikian pemerintah telah menyiapkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News