Demokrat Merasa jadi Korban Monopoli Kepemilikan Media

Demokrat Merasa jadi Korban Monopoli Kepemilikan Media
Demokrat Merasa jadi Korban Monopoli Kepemilikan Media
JAKARTA - Wakil Sekretaris Komisi Pemenangan Pemilihan Umum DPP Partai Demokrat, Ferry Juliantono, menyatakan bahwa seruan boikot media sebagaimana dikatakan oleh Ketua Biro Hukum dan Perundang-undangan DPP Partai Demokrat, Jemmy Setiawan, bukan berarti untuk seluruh media. Sebab, ajakan itu   merupakan reaksi dan pembelaan atas perlakuan media tertentu yang terus-menerus mendiskreditkan partai binaan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.

"Seruan itu hanya reaksi dan pembelaan terhadap Partai Demokrat yang akhir-akhir ini didiskreditkan oleh media massa tertentu," kata Ferry Juliantono, di Jakarta, Senin (20/2). Karenanya, imbuh Ferry, tidak perlu ada kekecewaan yang berlebihan dari sesama kader partai.

"Siapa sih yang bisa menerima partainya diperlakukan tidak adil oleh pemberitaan di media massa tertentu? Jemmy tentunya salah satu di antara kader Demokrat yang tidak bisa menerimanya. Jadi ini soal cara," ungkap Ferry.

Lebih lanjut Ferry mengatakan, media yang cenderung mendiskreditkan PD berawal dari monopoli opini. "Mirip praktik konglomerasi perusahaan media di tangan politikus. Ini tentu akan mengurangi obyektivitas pemberitaan," katanya.

JAKARTA - Wakil Sekretaris Komisi Pemenangan Pemilihan Umum DPP Partai Demokrat, Ferry Juliantono, menyatakan bahwa seruan boikot media sebagaimana

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News