Cegah Gayus, Diusulkan Pangkas Pegawai Pajak
Selasa, 28 Februari 2012 – 13:37 WIB
JAKARTA--Kasus rekening gendut PNS muda yang kembali menerpa Ditjen Pajak menurut pengamat ekonomi Fuad Bawazier karena kesalahan sistem. Di dalam sistem perpajakan di Indonesia, tidak dilakukan finalisasi pajak, sehingga memberikan celah bagi oknum nakal untuk berbuat curang. "Kan beda sama pajak. Perusahaan pembayar pajak dan pegawai pajak bisa kontak langsung, sehingga bisa terjadi kongkalikong. Misalnya, jumlah pajak yang harus dibayarkan ratusan juta, sama petugasnya bisa dikecilin menjadi puluhan juta bahkan bisa jutaan. Sebagai tanda terimakasih, pegawai pajaknya diberi uang tandaterimakasih yang besar," tutur mantan Dirjen Pajak ini.
"Dari dulu kesalahan perpajakan kita ada di sistemnya. Harusnya kita melakukan finalisasi pajak, agar kontak antara pembayar pajak dan pegawai pajak diminimalisir," kata Fuad di Jakarta, Selasa (27/2).
Dia mencontohkan sistem transaksi di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pengawasannya dan pembagian keuntungannya jelas. Misalnya dalam sehari, transaksinya Rp 1 triliun, berarti pemasukan untuk negara Rp 100 miliar.
Baca Juga:
JAKARTA--Kasus rekening gendut PNS muda yang kembali menerpa Ditjen Pajak menurut pengamat ekonomi Fuad Bawazier karena kesalahan sistem. Di dalam
BERITA TERKAIT
- KPK Diminta Menindaklanjuti Laporan JATAM Terkait Menteri Bahlil
- Dua Korban Longsor Cipongkor KBB Ditemukan Dalam Posisi Saling Berpelukan
- Komisi VI DPR Minta Kemendag dan Penegak Hukum Lebih Tegas Tangani Peredaran Oli Palsu
- Kementan Perbaiki Infrastruktur Demi Meningkatkan Produktivitas
- HFN 2024, Kemendikbudristek: Memperkuat Ekosistem Perfilm Nasional
- Nuzulul Quran dan Tradisi-Tradisi Rutin di Masjid Keramat Luar Batang