Australia Investasi Sapi

Hatta: USD 20 Juta untuk Capacity Building

Australia Investasi Sapi
Australia Investasi Sapi
JAKARTA – Pasokan daging dalam negeri hingga kini dinilai belum mencukupi. Pemerintah selain menggalakkan program swasembada daging, juga terus mencari investor untuk pengembangan peternakan, khususnya sapi guna memenuhi kebutuhan daging yang semakin meningkat tiap tahun.

Beberapa negara seperti Australia, Amerika Serikat, Brasil, Selandia Baru, India, dan Afrika Selatan dirayu untuk berinvestasi. Dari negara-negara itu, kabar positif datang dari Australia yang menyatakan minatnya berinvestasi. Dana USD 20 juta siap digelontorkan Negeri Kanguru itu.

Menko Perekonomian Hatta Rajasa menyatakan, dukungan Australia dalam peningkatan agrikultur di Indonesia terutama sapi disalurkan melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) Australia. ”Tadi Mendag dan Agriculture Australia tekankan untuk pentingnya investasi di sini (Indonesia, Red), di bidang persapian. Mereka juga membantu sekitar USD 20 juta untuk capacity building melalui Menteri Perdagangan,” katanya usai menerima Menteri Perdagangan dan Daya Saing Australia Craig Emerson dan Menteri Pertanian, Perikanan, Kehutanan Australia Senator Joe Ludwig di kantornya kemarin (21/3).

Jika program bantuan dari Australia ini berjalan, maka kemampuan domestik di bidang peternakan sapi akan meningkat melalui teknologi yang dimiliki Negeri Kanguru, sehingga efektif menekan impor daging. ”Jangan dipaksa impor saja, kita juga harus bisa tingkatkan local content. Tapi kalau investasi di sini (Indonesia, Red) joint dengan perusahaan nasional itu bagus. Kita bisa tingkatkan capacity building dari peternak lokal dengan teknologi mereka (Australia, Red),” ujar Hatta. Pemerintah mengharapkan rencana investasi tersebut bisa dikonkretkan saat kunjungan Presiden SBY ke Darwin pada Mei mendatang.

JAKARTA – Pasokan daging dalam negeri hingga kini dinilai belum mencukupi. Pemerintah selain menggalakkan program swasembada daging, juga terus

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News