Adi Taroepratjeka dan Mia Handayani, Pasutri Tester Kopi

Teliti Rasa dari Unsur Tanah dan Kecepatan Angin

Adi Taroepratjeka dan Mia Handayani, Pasutri Tester Kopi
SEJOLI KOPI: Mia Handayani (kiri) dan Adi Taroepratjeka (kanan) mejeng di lukisan bertema kopi. Foto; Agung Putu Iskandar/Jawa Pos
Bermodal cinta pada kopi, sejoli Adi Taroepratjeka dan Mia Handayani akhirnya menjadi tester kopi kelas dunia. Mereka mengabdikan hidup sebagai tester karena meyakini bahwa kopi lebih dari sekadar rasa pahit dan warna hitam.

 

 AGUNG PUTU ISKANDAR, Jakarta
 

JUMLAH pengetes alias tester kopi di Indonesia memang tidak langka. Tetapi, juga tidak banyak. Mayoritas adalah mereka yang memang berhubungan dengan minuman legendaris dunia tersebut. Itu berbeda dari Adi dan Mia yang menjadi tester karena memang suka kopi.

 

Secara simpel, tugas tester kopi adalah menilai rasa. Sebab, tidak semua kopi pahit. Rasa kopi sering bercampur antara asam, kecut, dan pahit. "Profesi ini agak aneh. Kami menilai hal-hal yang berkaitan dengan rasa yang itu bisa sangat subjektif," kata Adi saat ditemui di sebuah diskusi tentang kopi di Jalan Wijaya, Jakarta Selatan (17/3).

 

Adi dan Mia menilai unsur-unsur dalam kopi. Di antaranya, acidity (persepsi terhadap keasaman), persepsi terhadap kekentalan, fragrance (aroma), dan aftertaste atau rasa yang ditinggalkan setelah menyeruput kopi. Paduan berbagai unsur penilaian itulah yang membentuk nilai keseluruhan kopi. "Masing-masing daerah tidak sama," ujar Adi.

Bermodal cinta pada kopi, sejoli Adi Taroepratjeka dan Mia Handayani akhirnya menjadi tester kopi kelas dunia. Mereka mengabdikan hidup sebagai tester

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News